Saturday 18 February 2017

[REVIEW NOVEL] – The Dead Returns By Akiyoshi Rikako


Judul : The Dead Returns
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Haru
Penerjemah : Andry Setiawan
Penyunting : Arumdyah Tyasayu
Proofreader : Dini Novita Sari
Design Cover : Kana Otsuki
Ilustrator : @teguhra
Terbit : Agustus 2015
Tebal : 252 Halaman ; 19 cm
ISBN : 978-602-7742-57-4


Blurb :

Suatu malam, aku didorong jatuh dari tebing.
Untungnya aku selamat.

Namun, saat aku membuka mataku dan menatap cermin,
Aku tidak lagi memandang diriku yang biasa-biasa saja.
Tubuhku berganti dengan sosok pemuda tampan 
Yang tadinya hendak menolongku.

Dengan tubuh baruku,
Aku bertekad mencari pembunuhku

Tersangkanya, teman sekelas.
Total, 35 orang.
Salah satunya adalah pembunuhku.

****

See? Blurbnya saja sudah menarik, bukan?
Sejak membaca novel ‘The Girls in the Dark’ tahun lalu, aku memantapkan niatku untuk membaca novel karya Akiyoshi-sensei yang satu ini. Selain karena ‘The Girls in the Dark’ sangat membuatku terpukau, blurb dari novel ini mampu mengundang rasa penasaran yang kuat, kesan misteriusnya lebih terasa. 

Ah, pertama-tama aku ingin memberi acungan jempol kepada Kana Otsuki yang telah membuat design cover yang sangat menarik. Aku suka! Walaupun gara-gara design covernya aku jadi menyangka buku ini ada kaitannya dengan The Girls in the Dark, padahal tidak ada hahaha XD

Seperti yang dapat dilihat di bagian blurb, secara garis besar novel ini mengisahkan tentang Koyama Nobuo yang jiwanya masuk ke dalam tubuh Takahashi Sinji. Semua berawal ketika Koyama Nobuo mendapatkan sepucuk surat yang menyuruhnya datang ke tebing pada tanggal 2 September jam 7 malam, berbekal rasa penasaran yang kuat, datanglah ia ke tepi tebing. Namun, ketika sampai dan menunggu si pengirim surat, seseorang malah mendorongnya. Ketika terbangun, boom! Jiwanya telah berada di dalam raga Takahashi Sinji, yang jelas jauh lebih good-looking daripada penampilannya dulu. Pada saat itulah ia bertekad untuk mencari kebenaran atas dirinya. Petualangan untuk mencari kebenaran pun akhirnya dimulai. 

“Tidak ada seorang pun yang bersedih. Kematianku seakan sesuatu yang tak pernah terjadi, kalah dengan pelajaran setiap hari, ujian, dan persiapan festival” (Hlm. 25)

“Kemudian aku sadar. Aku selalu merasakan ketidak adilan karena orang-orang menganggapku suram hanya dari penampilanku” (Hlm. 89)

Well, menurutku novel ini menyuguhkan drama-misteri remaja yang ringan, namun tetap membuat penasaran. Akiyoshi-sensei bercerita dari sudut pandang si tokoh utama (Koyama Nobuo dalam rupa Takahashi Sinji), aku suka penggambaran karakter dan setting sekolah dalam pandangan si tokoh utama, mampu tergambar jelas dalam imajinasiku. Rasanya seperti.. apa ya... Ah, seperti sedang menonton dorama Jepang! 

Tata bahasa yang digunakan Akiyosho-sensei sangat ringan, terjemahannya pun mudah dimengerti, dialog-dialog terasa mengalir sederhana namun kuat. Narasinya juga tidak panjang dan bertele-tele (dan jelas tidak membuat bosan untuk dibaca). 

Kuakui, di bagian awal, cerita ini bergerak lambat. Namun, mulai ke tengah, alur  cerita mulai bergerak cepat. Kecurigaan demi kecurigaan muncul. Membuatku plin-plan dalam memilih tersangka. Awalnya aku memilih si A, lalu ketika fakta-fakta baru ditemukan, aku berpaling menuduh si B. Walaupun beberapa kecurigaanku benar, namun tetap saja banyak sekali yang kujadikan tersangka dalam kisah ini, hahaha xD

Banyak juga pesan moral yang kudapatkan ketika membaca novel ini. Contohnya saja seperti pergaulan/pertemanan antar teman disekolah yang terkesan dingin dan cuek, hubungan orang tua dan anak yang harmonis, kebiasaan (tak baik) yang menilai seseorang dari rupanya saja, dan yang paling utama tentang kepercayaan diri. 

Lalu, tahukah kau apa hal yang paling kusuka dari novel ini? PLOT TWIST nya. Ya, benar-benar ciri khas Akiyoshi-sensei sekali. Ketika aku selesai membaca klimaks dan penyelesaian dalam novel ini, aku seperti.. “HAH? Seriously?”
HAHAHAHA. Beneran, deh! Akiyoshi-sensei lagi-lagi membuatku terkejut dan kagum dalam waktu bersamaan.

Namun..
Sayang sekali, ada beberapa bagian yang masih membuatku bingung dan menurutku masih bisa diceritakan lebih lanjut, tapi Akiyoshi-sensei seperti melewatkannya begitu saja. Seperti ada yang kurang dalam buku ini, dan hal ini membuatku agak kecewa.
Mau tidak mau juga harus kuakui, aku lebih menyukai Girls in the Dark daripada buku ini. Hmm.. Mungkin karena setelah baca Girls in the Dark ekspektasiku terhadap buku ini terlalu tinggi kali ya..
Tapi, well.. secara keseluruhan aku suka buku ini. Nah, kalau kamu suka kisah misteri-remaja yang ringan dan tidak tebal, buku ini recommended banget untuk kamu. Ah, jangan lupa juga baca Girls in the Dark, ya.. hihihi 

Maafkan kalau reviewku masih berantakan, sejujurnya aku masih belajar untuk dapat mereview sebuah buku dengan baik, hehehe :)

Nah, sekian dulu review ku kali ini. 
See you in next post..

Love,
Eva

Read More

Tuesday 8 November 2016

[CHALLENGE] 5 Alasan Kenapa Eva Erisa itu Nggak Asyik!

Lihat kiri. Lihat kanan. Lihat atas. Lihat bawah. Oke, semua sarang laba-laba sudah dibersihkan.
Huft, cape juga teman-teman. Pas datang, lihat blog ketutup sama sarang laba-laba.

"Salah lu juga, oi! Ga pernah ngurusin gue lagi"

"Ya, enggaklah. Cewek kan nggak pernah salah"

".............."

Oke, abaikan cuplikan percakapan diatas.
Yap, setelah sekian lama bertapa di gua hantu dan merenung di bawah lampu jalanan, tiba-tiba datanglah pemilik blog #forumgalau yang berhasil memaksaku menerima sebuah challenge.
Challenge untuk menceritakan 5 sifatku, ditulis sejujur-jujurnya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Pekanbaru, 6 November 2016.
Atas nama seluruh laba-laba penghuni Vaarisa blog


Bae Suzy

*Eh

Oke, langsung aja. Aku nggak mau nambahin lebih banyak basa-basi lagi. Capek cuy, mikirnya.

1. Sering menunda-nunda
Oke, ini namanya malas. ini penyakit! Ini bencana! Aku nggak tau mesti nyebutnya gimana lagi.
Sengaja bikin ini di point pertama. Karena ini benar-benar.... well, membuatku sakit kepala!
Lah, aku yang suka nunda-nunda waktu, kok aku juga yang sakit kepala? Ya, iyalah! Nih, ya. Kalau kamu nunda-nunda tugas, terus numpuk tugas banyak-banyak, terus dikerjain semuanya waktu H-1, sampai begadang semalaman, sakit kepala, nggak?

Apa? Enggak? Oh.. Yaudah..

"Terus, kalau gitu kenapa masih ditunda-tunda?"

Nah, ini....
Masalah yang benar-benar belum bisa ku selesaikan..
Mungkin ada yang mau bantu? Calon imamku nanti, mungkin? :')

2. Pendiam
Well, kalo point ke-2 ini sih, udah banyak banget sepertinya yang menyadarinya. Terutama orang-orang yang belum mengenalku.
Emm, bisa dibilang aku itu termasuk orang yang susah mengungkapkan pendapat, terutama dengan orang-orang baru. Bisa dibilang cuek juga.
Aku itu juga paling susah sama yang namanya menyapa duluan, memulai percakapan duluan, minta kenalan duluan, de el el.
 Jadi... kalau misalkan kamu ketemu aku, sapa aja duluan, ya :)

3. Penyendiri
Nah, aku itu sebenarnya nggak terlalu suka sama yang namanya keramaian. Apalagi di lingkungan yang belum ku kenal. Kalau lagi nggak ada jadwal kuliah nih, ya, jangan cari aku di mall, cafe atau tempat rame lainnya.. Nggak bakal ketemu, cuy! Cari aja aku di rumah, paling aku lagi nonton drama korea atau baca novel di kamarku tercinta xD

4. Pelupa
Emm.. Aku itu pelupa.. iya..
Sifat yang susah banget dihilangkan. Padahal kalau dipikir siapa coba yang pengen jadi pelupa, ya kan? Tapi gimana.. Kalau udah lupa, ya lupa! Kadang aku mikir, ini aku pelupa gara-gara apa, coba? Kalau lihat ibuku, sampe hal paling kecil aja diingat. Nah, aku? pergi ke WC, pas buka pintu wc malah nggak tau mau ngapain -___-

Tapi aku heran, kenapa kenangan bareng kamu malah nggak bisa dilupain?


5. Novel "Gila" Addict
Emm, ini sifat,bukan? ahh..bodo amaaaat!
Siapa suruh ngasih challenge waktunya mepet banget.
Entah sejak kapan aku jadi suka suka suka sukaaaaa banget sama yang namanya baca buku, terutama novel. Apalagi sama genre Fantasy, young-adult, distopya, fairy tales dan sejenisnya. eh, ralat sedikit. Aku suka membaca + mengoleksinya. Jadi, kalau ada yang mau beliin aku boxset Percy Jackson atau Full seri nya Eragon, wah.. dengan senang hati akan kuterima xD
Kadang terpikir pengen punya perpustakaan yang gedeee banget suatu saat nanti.
Nah, kenapa aku suka banget baca novel?
Karena menyenangkan. Rasanya seperti aku membuka banyak pintu menuju berbagai tempat. Roma, Bosnia, Prancis, Tokyo, Afrika, ah! Rasanya aku pernah ke sana!
Kemudian, ketika membaca sebuah buku, aku rasanya bisa benar-benar masuk dan terhanyut ke dalamnya. Aku mulai berkhayal-khayal. Membayangkan si tokoh, dan sebagainya. Bahkan aku pernah berkhayal, di sebuah dunia yang mempertemukan Harry Potter dengan Sherlock Holmes xD
Duh.. mungkin di point ini bakalan lebih cocok kalau ku tulis "Suka menghayal" kali ya xD
Tapi bodo ah, aku nggak mau ganti. :p


Nah, itu 5 sifatku yang yang menurutku nggak asyik! Jadi, kalau temenan sama aku sabar-sabar ajaa yaaaaa xD

Nah, kalau kamu mau lihat si pencetus challenge ini, silahkan kunjugi kunjungi Dicka Triandana di  #forumgalau
Ada juga nih temanku Revyca Yolivia yang udah selesai ngerjakan challenge nya juga, ayuk cek di RYS Blog

Dan.. Yes! The Challenge completed!

Sekian untuk postingan kali ini.
See you in next post!

Love,

From Eva.


Read More

Thursday 3 December 2015

Saatnya Meng-kreatifkan Diri di Era Digital

Tahun 2015 bukan lagi tahun dimana orang-orang harus mengirimkan surat melalui kantor pos hanya untuk berkomukasi jarak jauh. Kini kita telah berada di era digital, suatu era yang berarti segala sesuatu bisa dilakukan dengan lebih simple. Sudah ada telepon dan berbagai media lainnya yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan cepat. Namun, masih banyak orang-orang yang masih menutup mata terhadap kemajuan teknologi di era digital. Mereka juga belum mengerti betul bagaimana cara membawa diri ke dunia digital ini.

Nah, beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 26 November 2015, bertuahpos.com mengadakan sebuah seminar yang bertemakan "Membangun Industri Kreatif di Era Digital". Dengan melibatkan pemateri-pemateri yang luar biasa, banyak sekali ilmu-ilmu yang didapat dari seminar ini. Dari yang sebelumnya peserta belum banyak tahu, setelah mengikuti seminar ini peserta menjadi lebih banyak tahu. Salah satu yang ditekankan pemateri saat itu adalah tentang "Digital Mindset". Kenapa digital mindset? Karena dari sinilah awal mula seseorang bisa berkembang dan lebih kreatif dalam menghadapi era digital. Digital mindset sendiri adalah sebuah perubahan pada mental dan pola pikir seseorang yang kemudian merubah perilaku pada aktivitasnya di era digital ini.
Suasana seminar Membangun Industri Kreatif di Era Digital
Ada beberapa ciri-ciri dari digital mindset yang saya tangkap pada seminar yang diselenggarakan oleh bertuahpos.com ini, diantaranya adalah : 

1. Technology Oriented atau berorientasi pada teknologi

2. Real time, cepat dan terbuka

3. Cepat beradaptasi dengan teknologi baru
Ketika sudah menyesuaikan diri dengan era digital, maka akan lebih mudah beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru yang terus datang. Dengan begitu, juga akan lebih mudah untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan.

4. Jika bisa otomatis, kenapa harus manual?
Yap, jika bisa simple, kenapa mesti ribet? Banyak sekali keuntungan dari memanfaatkan teknologi di zaman sekarang ini. Contohnya saja dalam sebuah bisnis. Berbisnis online akan lebih simple dan praktis ketimbang berbisnis secara manual. Bayangkan saja, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan ketika kita membuka sebuah toko, belum lagi biaya promosi sana sini, print brosur dan lain sebagainya. Namun, dengan berbisnis online. Segalanya akan menjadi lebih mudah. Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membuka sebuah toko, cukup bekerja dari rumah dan buat sebuah website sebagai toko anda di dunia online. Begitupun dengan promosi, manfaatkan segala sosial media yang ada. Lebih efisien, bukan?

5. Selalu memiliki ide baru di masa depan
Jika pandangan, pikiran dan perhatian seseorang telah tertuju pada teknologi, maka info-info terbaru akan ia dapatkan dengan mudah. Peluang-peluang baru akan bermunculan. Ide-ide kreatif yang membuat bisnis  berkembang pesat akan datang dengan sendirinya. 

6. Tidak semua bersifat gratis, berinvestasilah!
Ya,  tidak semua yang ada di dunia maya bersifat gratis. Tidak ada salahnya kita berinvestasi untuk menambah pengetahuan. Toh, itu juga untuk diri kita sendiri. Ilmu pengetahuan itu makin lama makin bertambah. Pasti kita membutuhkan investasi, atau katakanlah kita membutuhkan sedikit modal untuk pengetahuan itu. Dengan pengetahuan yang bertambah itulah nanti kita akan bisa membuat usaha kita semakin unik dan berbeda dari yang lain. Jadi jangan ragu-ragu untuk mengeluarkan modal untuk bisnis kita. Percayalah, jika kita bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, nantinya akan terbayar dengan hasil yang lebih besar lagi.

Bagaimana? Digital mindset ini penting sekali, bukan? Ketika digital mindset ini tertanam di dalam diri seseorang, maka seseorang akan menjadi lebih kreatif dalam memandang teknologi. Ia akan melihat bahwa dengan teknologi segala sesuatu dapat dijadikan sebagai peluang bisnis. Contohnya saja, ketika seseorang memiliki kemampuan menulis atau design grafis, ketika dua hal ini di digitalisasikan, berbekal itu saja sudah bisa menghasilkan uang. Manfaatkan media sosial untuk berpromosi. Ada facebook, twitter, instagram dan media lainnya yang bisa kita jadikan tempat untuk berpromosi. Maka tidak ada yang tidak mungkin dalam berbisnis di era digital ini.

Jadi, mulai saja dari sekarang. Jangan buang-buang waktu lagi, temukan masalah secepatnya dan selamat menemukan solusinya. Sering-seringlah meng-update berita terbaru. Suscribe, follow dan like sumber informasi yang bermanfaat. Sudah saatnya kita meng-kreatifkan diri kita sendiri. Jadilah kreatif, jangan sampai tertinggal atau kalah dengan canggihnya era digital ini. Lihatlah sesuatu dari sisi yang berbeda, jadilah unik dan kreatif dalam berbisnis, karena tidak bisa dipungkiri jika menjadi unik dan kreatif dapat membuat usaha kita lebih maju dan pesat.

"Industri apapun saat ini sangat tergantung pada teknologi digital, kesalahan pada kebanyakan orang adalah mereka tidak sesegera mungkin memanfaatkan digitalisasi untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Lakukan saat ini, atau anda akan tertinggal jauh dari orang lain" - Ihsan Firdaus (Salah satu pemateri pada seminar membangun industri kreatif di era digital).
Read More

Monday 30 November 2015

Flashback Masa Kecil 'Unyu'



Satu kata yang menggambarkan masa kecil gue “Unyu”. Ya, flashback ke masa kecil itu memang selalu menyenangkan buat gue, karena masa kecil gue itu adalah salah satu bagian terindah dalam kehidupan gue. Disamping itu, gue juga bisa pamer ke orang-orang kalo gue itu unyu maksimal xD. Nggak salah dong kalo gue bilang waktu kecil itu gue unyu banget, nggak beda jauh toh sama sekarang yang masih unyu-unyu. Iya, unyu minimal maksudnya.

Selain itu, yang namanya anak kecil juga nggak pernah jauh dari yang namanya polos, konyol, dan apa-adanya, alias natural banget. Gue juga gitu, berdasarkan sumber-sumber terpercaya yang telah gue wawancarai, banyak banget kejadian-kejadian konyol yang terjadi di masa kecil gue yang unyu itu, sumber-sumber terpercaya itu tak lain tak bukan adalah keluarga besar gue sendiri. Setelah mendengarkan berbagai macam cerita mereka tentang gue, gue cuma bisa ngangguk-ngangguk sambil ketawa-ketiwi enggak jelas. Gimana nggak? Gue hanya bisa membayangkan betapa konyolnya gue dalam cerita mereka itu. Nah, berikut ini adalah beberapa cerita dari masa ke-unyuan gue yang telah gue rangkum dari berbagi sumber dan dari ingatan gue sendiri. 

1. Bukan orang gila
Kata ibu gue, ini kejadiannya waktu umur gue hampir mencapai 2 tahun. Waktu itu gue lagi seneng-senengnya main di luar rumah, lari sana lari sini. Disuruh masuk malah nangis -_- namanya juga anak kecil :p bahaha XD nahh, karena ulah gue yang nggak mau berhenti main, akhirnya di pintu rumah gue dipasang penghalang kecil dari kayu supaya gue nggak bisa keluar lagi. Tapi gue tetep aja minta main keluar sambil nangis-nangis. Ibu gue udah bingung tu gimana caranya gue nggak main diluar mulu. Nahh kebetulan waktu itu ada bapak-bapak yang sering lewat depan rumah gue kalo mau sholat ke mesjid, untuk meredakan tangisan gue yang kayak kapal pecah, ibu gue pun bilang kalo bapak-bapak itu orang gila. Maksudnya sih supaya gue berhenti nangis dan takut main di luar lagi. Ya, untuk saat itu gue memang berhenti nangis dan nggak minta main di luar lagi. Gue Cuma berdiri di pintu aja ngeliatin orang-orang. Sorenya, ternyata bapak-bapak tadi lewat lagi, nah, apa yang gue lakukan? Bukannya takut dan masuk ke rumah, malah itu bapak-bapak gue teriakin “Olang ilaa... Olang ilaa..”
Padahal, lo tau? Dia sama sekali nggak gila men! -_- Walhasil, ibu gue yang lagi di dalam rumah , dan ngedengar teriakan gue yang nggak berani keluar. Takut dimarahin bapak-bapak itu, gara-gara anaknya yang kelewat unyu dan polos ini ngatain dia orang gila XDDD

2. Gue dan seragam sekolah abang gue
Gue punya abang. Sebut saja namanya Marwan. Bukan saudara kandung sih, dia itu anaknya adik ibu gue. Tapi, pas masih SD, bang Marwan ini ikut ibu gue, jadi tinggalnya di rumah gue. Waktu itu sih umur gue masih 2.5 tahun lah, masih kecil banget kan ya. Jadi, kata ibu, dulu itu gue punya kebiasaan aneh, kalo ibu gue lagi sholat, gue pasti ada di sampingnya ngikutin gerakan sholat itu juga. Tapi, pas bagian sujud gue bukannya sujud, eh malah duduk di punggung ibu gue yang lagi sujud -_- selalu begitu katanya kalo ibu gue lagi sholat. Aneh memang, sangat aneh. Suatu hari, ketika selesai sholat maghrib, ibu gue heran, tumben gue nggak ada sedikitpun gangguin ibu. Ibu pun nyariin gue. Dan ketika ibu melihat anaknya yang unyu ini di depan pintu kamar, ibu gue langsung ketawa se ngakak-ngakaknya. Tau kenapa? Gue persis berdiri di depan pintu kamar abang gue sambil make seragam sekolah abang gue yang pastinya dengan porsi yang kegedan pake BANGET! Lengkap dengan kaos kaki, sepatu dan tas lagi! ckck.
Bayangin aja anak umur 2.5 tahun makai seragam anak kelas 5 SD. Ya kebesaran banget, lah!

3. Minta jajanan tetangga tanpa bayar
Jadi ceritanya tetangga gue itu jualan, yaa jajanan anak SD lah. Maklum, depan rumah ada SD, jadi kalau buka warung depan SD pasti laris dong. Nah, tetangga gue ini punya anak. Beda beberapa tahun sama gue, jadi gue manggilnya abang. Dia itu suka banget main-main sama gue. Jadi, kalo main kerumahnya gue suka banget tuh bilang ke abang ini, "Bang, mau yang itu.." atau "bang, mau yang ini.." sambil nunjuk ke jajanan yang gue mau. Maklumlah anak kecil belum sampe umur tiga tahun, kadang mana ngerti itu harus dibayar atau enggak. Yang penting makaaan wkwkwk. Nah, abang ini pun dengan polosnya selalu ngasih apa yang gue minta tadi. Mungkin karena gue unyu banget kali ya makanya ngga berani nolak :p hihi. Nggak bilang ke emaknya dulu, terus dikasih gitu aja alias gratis ke gue. Akhirnya dia yang kena marah gara-gara bikin rugi warungnya, dan ujung-ujungnya ibu gue juga yang mesti bayarin jajan anaknya yang kelewat polos ini xD
4. Gangguin orang main petak umpet
Seperti yang udah gue bilang, waktu gue kecil, di pintu rumah gue dikasih pagar kecil gitu supaya gue nggak main mulu. Nah, karena nggak bisa keluar gara-gara kehalang si pagar tadi, gue cuma bisa berdiri dipintu sambil ngeliatin orang-orang. Kebetulan murid-murid ibu sering banget tuh main di depan rumah. Pas lagi main petak umpet, lo tau apa yang gue lakukan? Ketika orang-orang mulai bersembunyi gue perhatiin satu-satu. Tiba waktu si penjaga harus menemukan mereka, gue langsung teriak-teriak
"Ituu.. kak wiwid disitu.." sambil nunjuk tempat persembunyian kak wiwid
"Bang yoyon disanaa kak.." Sambil nunjuk kearah lain lagi
Dan taraaaa spontan orang-orang yang gue sebutin tadi langsung keluar dari tempat persembunyiannya sambil ber-protes ria.
"Ulang lagi mainnyaaa... Ndak aci, tadi eva yang nunjukkan"
"Iya pokoknya aku mau ulang, cop!!!" Kata kak wiwid
Dan gue yang berdiri di pintu rumah hanya menunjukkan eksperi polos tanpa dosa, walaupun udah mengacaukan seluruh permainan. (Oalah dasar bocah--")

5. Gue dan talam saji
Di kampung-kampung, ada kebiasaan menghidangkan makanan menggunakan talam. Semua lauk-pauk, sayuran + air kobokan untuk cuci tangan telah tersedia di satu talam, masing-masing bisa pakai mangkuk atau piring kecil. Nah, jadi ceritanya waktu itu lagi bulan puasa. Ibu lagi nyiapin makanan. Gue sok-sokan tuh dekat-dekat sama ibu, sok-sok ngebantu gitu, padahal ngerepotin -_-
Nah, ibu pun mulai meletakkan satu-persatu hidangan diatas talam. Setiap ibu meletakkan satu hidangan pasti selalu gue keluarin lagi. Letak lagi, keluarin lagi. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya itu talam dipindahin ibu ke atas meja, semua hidangan diletakkan lagi di talam itu. Kemudian ditutup dengan tudung saji. Yah, gue pun terdiam. Talam udah dipindahin keatas meja. Gue yang waktu itu tingginya sama sekali belum setara sama tinggi si meja cuma bisa ngeliatin doang. Kemudian ibu kembali ke dapur. Meninggalkan gue, si talam dan si meja dalam keheningan. Gue ngeliatin si talam dengan muka penuh hasrat, si talam ngeliatin gue balik. Akhirnya sebuah lampu bohlam bersinar terang diatas kepala gue. Disitu ada kursi. Ya, kursi!
Gue pun melakukan misi rahasia gue dengan diam-diam.
Ketika ibu kembali ke ruang makan, ibu pun heran melihat makanan yang tadinya diletakkan diatas talam dan ditutup rapi dengan tudung saji sekarang sudah tidak berada ditempatnya lagi (di atas meja, tapi diluar talam), padahal si tudung saji masih sempurna menutupi talam. Ketika ibu membuka tudung saji,
TARAAAAAAAA! Isinya gue, iya, gue! Dan seketika ibu pun tertawa terbahak-bahak, melihat kepolosan anaknya yang luar biasa ini. Ternyata misi rahasia gue adalah menjadi hidangan buka puasa sore itu -_-
6. Praktek Baris-Berbaris
Ayah gue adalah seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Pelosok Indragiri Hilir - Riau. Suatu sore, ayah mengajarkan siswa-siswi kelas 5 tentang baris-berbaris.
Gue yang waktu itu masih berumur 3 tahunan, duduk ngeliatin ayah sedang melatih murid-muridnya. Segala macam komando telah disebutkan. Mulai dari perintah untuk posisi siap, hormat, hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, balik kiri, serong kanan, serong kiri, dll.
Setiap ayah mengatakan suatu instruksi, misalnya
"Hadap kanan, grakkkk!!!!"
Semua murid pun dengan sigap melakukan hal yang diinstruksikan. Gue pun memperhatikan dengan sangat serius. Mulai dari cara ayah memberi instruksi, sampai dengan cara murid-muridnya melakukan instruksi.
Setelah jam pelajaran hari itu usai, dan kami tiba dirumah. Gue pun berkata kepada ayah
"Yah, eva pandai lho kayak kakak-kakak disekolah tadi"
"Oh ya? Coba gimana tadi" Kata ayah
Gue pun dengan lantang mengucapkan
"PUTAR BALIK BELAKAAAAAAANG, GRAAAKKKKK!!"
Sambil melakukan gerakan hadap kiri, terus mutar badan kebelakang, dengan tampang sok serius.
Gue ngeliatin ayah. Ayah bengong ngeliatin gue.
Gue pun bertanya "Gimana, yah?"
Ayah pun berkata "Wah, pintar anak ayah" Lalu kemudian tertawa cekikikan melihat gue. Mungkin yang ada di pikiran ayah, anaknya ini adalah anak yang jenius karen telah menciptakan instruksi aneh terbaru dalam dunia baris-berbaris.

7. Tenggelam di sungai
Waktu kecil, rumah gue ada di pinggir sungai indragiri. Ya, namanya anak yang tinggal di pinggiran sungai, selalu antusias sama yang namanya mandi di sungai. Walaupun sungai di indragiri hilir itu bisa dibilang nggak bening airnya, nggak ada jernihnya sama sekali sih. Keruh soalnya, keruh banget :v
Tapi tetap aja kami selalu antusias. Setiap sore, teman-teman seumuran gue sering banget ke sungai, main-main air, nyemplung ke sungai. Wuiiiih segar rasanya. Gue juga gitu. Tapi sering nggak dibolehin sama ibu. Bolehnya cuma kalau pas ayah ikut.
Jadi suatu hari, ayah ke sungai. Mau nangkap ikan pakai jala. Gue senang banget. Langsung ikut. Waktu itu suasa sedang sepi. Air juga lumayan surut. Kondisi jembatan lagi licin-licinnya. Ayah pun memulai merentangkan jala di ujung jembatan. Ayah nggak ngebolehin gue ikut sampai ujung. Gue juga udah diingatin supaya hati-hati. Soalnya kondisi jembatan lagi licin. Akhirnya gue cuma duduk di jembatan sambil main-main air dikit. Nah, pas mau berdiri. Ini kejadiannya gue ingat banget. Nggak pernah lupa sampai sekarang. Ternyata gue terpeleset. Byur! gue jatuh. dan GUE NGGAK BISA BERENANG!!! Gue panik sepanik-paniknya. Mau teriak nggak bisa. Gue akhirnya pasrah. Beruntung, waktu itu ada yang lihat gue (tinggal rambutnya doang) langsung manggil-manggil ayah gue. Habis itu gue nggak ingat lagi.
Yang jelas karena kejadian itu gue sempat trauma lama banget. Tapi alhamdulillah sekarang udah nggak lagi walaupun masih nggak bisa berenang hehe.


Nah, itu beberapa moment dimasa kecil gue yang menurut gue menarik. Sebetulnya masih banyak cerita-cerita lainnya yang nggak mungkin bakal bisa gue tulis semua disini. Yang jelas, bagi gue, masa kecil itu adalah masa-masa indah untuk dikenang. Masa-masa lucu ketika kita masih menjadi seorang yang polos, lugu, dan imut! Terkadang, mengenang masa-masa itu membuat gue senyum bahkan tertawa sendiri. Ah, bahagianya!

Sebelum gue akhiri postingan ini, berikut adalah fhoto-fhoto dari masa kecil gue yang 'unyu' dulu.

Unyu kaaaan? XD
Okay, sekian tulisan gue kali ini. See you in next post!
Salam sayang,

Eva :)
Read More

Tuesday 24 November 2015

Smoochi : Mochi isi Es Krim Lembut

smoochi
Source : Google
Sedikit tentang kue mochi, kue mochi adalah sejenis kue yang dibuat dari beras ketan, yang kemudian ditumbuk hingga halus dan lengket. Kue asal Jepang ini biasanya dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki dan perayaan tahun baru Jepang. Nah, itu kue mochi versi jepangnya, sob. Bagaimana dengan di Indonesia? Di Indonesia sendiri kue mochi menjadi salah satu makanan khas daerah Sukabumi, Jawa Barat. Kue mochi dari sukabumi udah terkenal banget, loh. Kue mochi ini biasanya isinya kacang hijau, tapi seiring perkembangan zaman, orang-orang pun makin kreatif dalam menciptakan varian-varian baru kue mochi. Salah satunya adalah yang akan gue bahas kali ini. Smoochi. Ya, SMOOCHI!

Dari Mochi menjadi Smoochi. Cool, right? xD

Sekarang muncul pertanyaan. Apa sih smoochi itu?

Kalau mata kalian jelas untuk baca judul postingan ini, disitu sih sebenarnya udah jelas apa itu smoochi. Smoochi adalah kue mochi isi es krim! Bukan kacang hijau, bukan kacang tanah, tapi es krim! Wah, kebayang dong gimana lezatnya kulit mochi yang kenyal dipadu dengan es krim lembut nan sejuk. 

Di Pekanbaru, ada sebuah online shop di instagram yang menyediakan smoochi ini, yaitu @smoochipekanbaru
Ada beberapa varian rasa. Eh, bukan beberapa lagi. Tapi banyak! Ada coklat, durian, taro, froyo, green tea, vanilla, tiramisu, choco mint, kuromochi, oreo, blueberry, banana, cheese, mango, nutella, dan bubble gum.

Nah, cerita dikit nih. Awal mula gue tahu si manis smoochi ini dari teman gue, waktu itu dia lagi lihat-lihat beranda instagramnya. Eh, si smoochi nongol. Terus di tap 2x sama dia. Karena kelihatannya menarik, gue pun bertanya

“Eh, itu apaan tuh war?” (Sebut saja namanya mawar, bukan anggrek, bukan melati, tapi mawar)

“Smoochi, isi dalamnya es krim. Enak banget, loh” Katanya

“Ah masa’ sih?”

“Iya, bener. Coba aja follow kalo enggak percaya” kata si mawar lagi.

Nah, disini sebenarnya gue bingung. Dikira dengan nge follow akunnya doang bisa ngerasain gimana nikmat dan sedapnya si smoochi ini, gitu? Agak gimana gitu kan si mawar ini XD
Ehh ternyata si Mawar ini benar juga, loh. Hari pertama gue follow, gue stalk fhoto-fhotonya dari awal sampai akhir. Mulai bikin ngiler. Esoknya, si @smoochipekanbaru upload fhoto, bikin tambah ngiler. Begitu juga hari-hari berikutnya. Satu bulan, dua bulan, akhirnya gue nggak tahan lagi cuma ngeliatin si smoochi ini lalu lalang di beranda instagram gue. Kebetulan waktu itu gue dan beberapa teman gue berencana untuk bikin surprise party untuk seorang teman yang sebetulnya ulang tahunnya udah sebulan yang lalu, tapi timing nya baru ketemu waktu itu. Super late banget kan, huhuhu

Nah, gue dan teman-teman pun memutuskan untuk membeli smoochi ini sebagai kue ulang tahunnya. Yang kami pesan waktu itu adalah rasa coklat, durian, strawberry, red velvet, tiramisu dan satu lagi lupa :v Sebenarnya waktu itu pengen pesan rasa kuromochi dan froyo juga. Tapi ternyata habis. Yah, sedikit kecewa. Tapi nggak apa-apalah, mungkin saking banyaknya yang suka dua rasa itu cepet banget habisnya hehe :D
Kami pun akhirnya menghubungi contact  yang tertera di akun instagram @smoochipekanbaru. Kebetulan waktu itu yang mesan bukan gue, tapi teman gue. Lihat alamat di akun instagramnya, smoochi pekanbaru ini beralamat di Jalan Kruing 12 Blok B 55 No. 11 Perumahan Pandau Permai. 

Wah, jauh banget dari alamat kami yang berada di daerah panam. Pandau ke Panam. Ini sih dari ujung ke ujung! Hoaaaah! Nah, untungnya ada kabar gembira, sob. Smoochi ini bisa delivery order, loh! Dan kabar yang lebih gembiranya lagi, ternyata smoochi pekanbaru ini mempunyai beberapa reseller yang tersebar di beberapa titik api, loh! Dan reseller yang di panam juga ada. Waah, keren kan. Jadi kalo misalkan kamu tinggal di panam, mau jajan nggak perlu jauh-jauh ke pandau, datengin reseller yang dipanam aja. Hihi. Oh iya, smoochi ini harganya 8rb/pcs. Minimal order untuk delivery 6pcs. Terus untuk biaya delivery nggak mahal-mahal kok, Cuma 2rb aja. Smoochi sampai deh ke tempat kamu :D

Berikut adalah penampakan dari smoochi yang kami pesan. Taraaaaa! Ditambahin tulisan-tulisan gini makin keren kaaaaan, hihi.
Smoochi Pekanbaru

Nah, setelah surprise yang kami buat berhasil, dan yang di surprise-in kaget pake banget. Tibalah saatnya icip-icip si manis smoochi ini. Waktu itu kami ada berlima. Jadilah 1 smoochi itu kami bagi 5. Yang pertama kami cobain adalah rasa vanilla. Pas pertama kali nyobain itu, behhh rasanyaaaaa... kulit mochi nya benar-benar legit dan kenyal pas dimulut, belum lagi es krim nya yang sedapnya sampe tumpeh-tumpeh. Manisnya juga nggak lebay, wah! pas banget deh pokoknya di mulut. Nggak terasa dalam waktu sekejap smoochi 6 buah ini udah ludes aja. Padahal waktu itu gue mau fhotoin isi dalemnya, tapi nggak sempat soalnya udah ludes duluan xDDD
Smoochi Pekanbaru
izue-gue

Smoochi Pekanbaru
revyca-nanda

Smoochi Pekanbaru
Birthday Girl (Liani ) HBD LIANIIIII, Sorry for late surprise :p :D

Smoochi Pekanbaru
This is us

Nah, gimana? Penasaran sama rasa smoochi ini? Buat kamu yang tinggal di Pekanbaru sekitarnya buruan deh order dan cobain langsung kelezatannya. Mau rasa yang dulu pernah ada atau rasa yang tertinggal? @smoochipekanbaru ajaaaa :D *NyontekKataKataAdminInstagramnya :v
Jadi, kesimpulan tulisan gue kali ini adalah kalo lo mau tau gimana lezatnya smoochi, follow dulu akun intagramnya di @smoochipekanbaru! *TapiHabisItuLangsungOrderYa XDDDD
Baiklah, terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca secuil tulisan ini. See you in next post!
Read More
Edited By Eva Erisa · Design By Seo Blogger Templates