Thursday 3 December 2015

Saatnya Meng-kreatifkan Diri di Era Digital

Tahun 2015 bukan lagi tahun dimana orang-orang harus mengirimkan surat melalui kantor pos hanya untuk berkomukasi jarak jauh. Kini kita telah berada di era digital, suatu era yang berarti segala sesuatu bisa dilakukan dengan lebih simple. Sudah ada telepon dan berbagai media lainnya yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan cepat. Namun, masih banyak orang-orang yang masih menutup mata terhadap kemajuan teknologi di era digital. Mereka juga belum mengerti betul bagaimana cara membawa diri ke dunia digital ini.

Nah, beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 26 November 2015, bertuahpos.com mengadakan sebuah seminar yang bertemakan "Membangun Industri Kreatif di Era Digital". Dengan melibatkan pemateri-pemateri yang luar biasa, banyak sekali ilmu-ilmu yang didapat dari seminar ini. Dari yang sebelumnya peserta belum banyak tahu, setelah mengikuti seminar ini peserta menjadi lebih banyak tahu. Salah satu yang ditekankan pemateri saat itu adalah tentang "Digital Mindset". Kenapa digital mindset? Karena dari sinilah awal mula seseorang bisa berkembang dan lebih kreatif dalam menghadapi era digital. Digital mindset sendiri adalah sebuah perubahan pada mental dan pola pikir seseorang yang kemudian merubah perilaku pada aktivitasnya di era digital ini.
Suasana seminar Membangun Industri Kreatif di Era Digital
Ada beberapa ciri-ciri dari digital mindset yang saya tangkap pada seminar yang diselenggarakan oleh bertuahpos.com ini, diantaranya adalah : 

1. Technology Oriented atau berorientasi pada teknologi

2. Real time, cepat dan terbuka

3. Cepat beradaptasi dengan teknologi baru
Ketika sudah menyesuaikan diri dengan era digital, maka akan lebih mudah beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru yang terus datang. Dengan begitu, juga akan lebih mudah untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan.

4. Jika bisa otomatis, kenapa harus manual?
Yap, jika bisa simple, kenapa mesti ribet? Banyak sekali keuntungan dari memanfaatkan teknologi di zaman sekarang ini. Contohnya saja dalam sebuah bisnis. Berbisnis online akan lebih simple dan praktis ketimbang berbisnis secara manual. Bayangkan saja, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan ketika kita membuka sebuah toko, belum lagi biaya promosi sana sini, print brosur dan lain sebagainya. Namun, dengan berbisnis online. Segalanya akan menjadi lebih mudah. Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membuka sebuah toko, cukup bekerja dari rumah dan buat sebuah website sebagai toko anda di dunia online. Begitupun dengan promosi, manfaatkan segala sosial media yang ada. Lebih efisien, bukan?

5. Selalu memiliki ide baru di masa depan
Jika pandangan, pikiran dan perhatian seseorang telah tertuju pada teknologi, maka info-info terbaru akan ia dapatkan dengan mudah. Peluang-peluang baru akan bermunculan. Ide-ide kreatif yang membuat bisnis  berkembang pesat akan datang dengan sendirinya. 

6. Tidak semua bersifat gratis, berinvestasilah!
Ya,  tidak semua yang ada di dunia maya bersifat gratis. Tidak ada salahnya kita berinvestasi untuk menambah pengetahuan. Toh, itu juga untuk diri kita sendiri. Ilmu pengetahuan itu makin lama makin bertambah. Pasti kita membutuhkan investasi, atau katakanlah kita membutuhkan sedikit modal untuk pengetahuan itu. Dengan pengetahuan yang bertambah itulah nanti kita akan bisa membuat usaha kita semakin unik dan berbeda dari yang lain. Jadi jangan ragu-ragu untuk mengeluarkan modal untuk bisnis kita. Percayalah, jika kita bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, nantinya akan terbayar dengan hasil yang lebih besar lagi.

Bagaimana? Digital mindset ini penting sekali, bukan? Ketika digital mindset ini tertanam di dalam diri seseorang, maka seseorang akan menjadi lebih kreatif dalam memandang teknologi. Ia akan melihat bahwa dengan teknologi segala sesuatu dapat dijadikan sebagai peluang bisnis. Contohnya saja, ketika seseorang memiliki kemampuan menulis atau design grafis, ketika dua hal ini di digitalisasikan, berbekal itu saja sudah bisa menghasilkan uang. Manfaatkan media sosial untuk berpromosi. Ada facebook, twitter, instagram dan media lainnya yang bisa kita jadikan tempat untuk berpromosi. Maka tidak ada yang tidak mungkin dalam berbisnis di era digital ini.

Jadi, mulai saja dari sekarang. Jangan buang-buang waktu lagi, temukan masalah secepatnya dan selamat menemukan solusinya. Sering-seringlah meng-update berita terbaru. Suscribe, follow dan like sumber informasi yang bermanfaat. Sudah saatnya kita meng-kreatifkan diri kita sendiri. Jadilah kreatif, jangan sampai tertinggal atau kalah dengan canggihnya era digital ini. Lihatlah sesuatu dari sisi yang berbeda, jadilah unik dan kreatif dalam berbisnis, karena tidak bisa dipungkiri jika menjadi unik dan kreatif dapat membuat usaha kita lebih maju dan pesat.

"Industri apapun saat ini sangat tergantung pada teknologi digital, kesalahan pada kebanyakan orang adalah mereka tidak sesegera mungkin memanfaatkan digitalisasi untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Lakukan saat ini, atau anda akan tertinggal jauh dari orang lain" - Ihsan Firdaus (Salah satu pemateri pada seminar membangun industri kreatif di era digital).
Read More

Monday 30 November 2015

Flashback Masa Kecil 'Unyu'



Satu kata yang menggambarkan masa kecil gue “Unyu”. Ya, flashback ke masa kecil itu memang selalu menyenangkan buat gue, karena masa kecil gue itu adalah salah satu bagian terindah dalam kehidupan gue. Disamping itu, gue juga bisa pamer ke orang-orang kalo gue itu unyu maksimal xD. Nggak salah dong kalo gue bilang waktu kecil itu gue unyu banget, nggak beda jauh toh sama sekarang yang masih unyu-unyu. Iya, unyu minimal maksudnya.

Selain itu, yang namanya anak kecil juga nggak pernah jauh dari yang namanya polos, konyol, dan apa-adanya, alias natural banget. Gue juga gitu, berdasarkan sumber-sumber terpercaya yang telah gue wawancarai, banyak banget kejadian-kejadian konyol yang terjadi di masa kecil gue yang unyu itu, sumber-sumber terpercaya itu tak lain tak bukan adalah keluarga besar gue sendiri. Setelah mendengarkan berbagai macam cerita mereka tentang gue, gue cuma bisa ngangguk-ngangguk sambil ketawa-ketiwi enggak jelas. Gimana nggak? Gue hanya bisa membayangkan betapa konyolnya gue dalam cerita mereka itu. Nah, berikut ini adalah beberapa cerita dari masa ke-unyuan gue yang telah gue rangkum dari berbagi sumber dan dari ingatan gue sendiri. 

1. Bukan orang gila
Kata ibu gue, ini kejadiannya waktu umur gue hampir mencapai 2 tahun. Waktu itu gue lagi seneng-senengnya main di luar rumah, lari sana lari sini. Disuruh masuk malah nangis -_- namanya juga anak kecil :p bahaha XD nahh, karena ulah gue yang nggak mau berhenti main, akhirnya di pintu rumah gue dipasang penghalang kecil dari kayu supaya gue nggak bisa keluar lagi. Tapi gue tetep aja minta main keluar sambil nangis-nangis. Ibu gue udah bingung tu gimana caranya gue nggak main diluar mulu. Nahh kebetulan waktu itu ada bapak-bapak yang sering lewat depan rumah gue kalo mau sholat ke mesjid, untuk meredakan tangisan gue yang kayak kapal pecah, ibu gue pun bilang kalo bapak-bapak itu orang gila. Maksudnya sih supaya gue berhenti nangis dan takut main di luar lagi. Ya, untuk saat itu gue memang berhenti nangis dan nggak minta main di luar lagi. Gue Cuma berdiri di pintu aja ngeliatin orang-orang. Sorenya, ternyata bapak-bapak tadi lewat lagi, nah, apa yang gue lakukan? Bukannya takut dan masuk ke rumah, malah itu bapak-bapak gue teriakin “Olang ilaa... Olang ilaa..”
Padahal, lo tau? Dia sama sekali nggak gila men! -_- Walhasil, ibu gue yang lagi di dalam rumah , dan ngedengar teriakan gue yang nggak berani keluar. Takut dimarahin bapak-bapak itu, gara-gara anaknya yang kelewat unyu dan polos ini ngatain dia orang gila XDDD

2. Gue dan seragam sekolah abang gue
Gue punya abang. Sebut saja namanya Marwan. Bukan saudara kandung sih, dia itu anaknya adik ibu gue. Tapi, pas masih SD, bang Marwan ini ikut ibu gue, jadi tinggalnya di rumah gue. Waktu itu sih umur gue masih 2.5 tahun lah, masih kecil banget kan ya. Jadi, kata ibu, dulu itu gue punya kebiasaan aneh, kalo ibu gue lagi sholat, gue pasti ada di sampingnya ngikutin gerakan sholat itu juga. Tapi, pas bagian sujud gue bukannya sujud, eh malah duduk di punggung ibu gue yang lagi sujud -_- selalu begitu katanya kalo ibu gue lagi sholat. Aneh memang, sangat aneh. Suatu hari, ketika selesai sholat maghrib, ibu gue heran, tumben gue nggak ada sedikitpun gangguin ibu. Ibu pun nyariin gue. Dan ketika ibu melihat anaknya yang unyu ini di depan pintu kamar, ibu gue langsung ketawa se ngakak-ngakaknya. Tau kenapa? Gue persis berdiri di depan pintu kamar abang gue sambil make seragam sekolah abang gue yang pastinya dengan porsi yang kegedan pake BANGET! Lengkap dengan kaos kaki, sepatu dan tas lagi! ckck.
Bayangin aja anak umur 2.5 tahun makai seragam anak kelas 5 SD. Ya kebesaran banget, lah!

3. Minta jajanan tetangga tanpa bayar
Jadi ceritanya tetangga gue itu jualan, yaa jajanan anak SD lah. Maklum, depan rumah ada SD, jadi kalau buka warung depan SD pasti laris dong. Nah, tetangga gue ini punya anak. Beda beberapa tahun sama gue, jadi gue manggilnya abang. Dia itu suka banget main-main sama gue. Jadi, kalo main kerumahnya gue suka banget tuh bilang ke abang ini, "Bang, mau yang itu.." atau "bang, mau yang ini.." sambil nunjuk ke jajanan yang gue mau. Maklumlah anak kecil belum sampe umur tiga tahun, kadang mana ngerti itu harus dibayar atau enggak. Yang penting makaaan wkwkwk. Nah, abang ini pun dengan polosnya selalu ngasih apa yang gue minta tadi. Mungkin karena gue unyu banget kali ya makanya ngga berani nolak :p hihi. Nggak bilang ke emaknya dulu, terus dikasih gitu aja alias gratis ke gue. Akhirnya dia yang kena marah gara-gara bikin rugi warungnya, dan ujung-ujungnya ibu gue juga yang mesti bayarin jajan anaknya yang kelewat polos ini xD
4. Gangguin orang main petak umpet
Seperti yang udah gue bilang, waktu gue kecil, di pintu rumah gue dikasih pagar kecil gitu supaya gue nggak main mulu. Nah, karena nggak bisa keluar gara-gara kehalang si pagar tadi, gue cuma bisa berdiri dipintu sambil ngeliatin orang-orang. Kebetulan murid-murid ibu sering banget tuh main di depan rumah. Pas lagi main petak umpet, lo tau apa yang gue lakukan? Ketika orang-orang mulai bersembunyi gue perhatiin satu-satu. Tiba waktu si penjaga harus menemukan mereka, gue langsung teriak-teriak
"Ituu.. kak wiwid disitu.." sambil nunjuk tempat persembunyian kak wiwid
"Bang yoyon disanaa kak.." Sambil nunjuk kearah lain lagi
Dan taraaaa spontan orang-orang yang gue sebutin tadi langsung keluar dari tempat persembunyiannya sambil ber-protes ria.
"Ulang lagi mainnyaaa... Ndak aci, tadi eva yang nunjukkan"
"Iya pokoknya aku mau ulang, cop!!!" Kata kak wiwid
Dan gue yang berdiri di pintu rumah hanya menunjukkan eksperi polos tanpa dosa, walaupun udah mengacaukan seluruh permainan. (Oalah dasar bocah--")

5. Gue dan talam saji
Di kampung-kampung, ada kebiasaan menghidangkan makanan menggunakan talam. Semua lauk-pauk, sayuran + air kobokan untuk cuci tangan telah tersedia di satu talam, masing-masing bisa pakai mangkuk atau piring kecil. Nah, jadi ceritanya waktu itu lagi bulan puasa. Ibu lagi nyiapin makanan. Gue sok-sokan tuh dekat-dekat sama ibu, sok-sok ngebantu gitu, padahal ngerepotin -_-
Nah, ibu pun mulai meletakkan satu-persatu hidangan diatas talam. Setiap ibu meletakkan satu hidangan pasti selalu gue keluarin lagi. Letak lagi, keluarin lagi. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya itu talam dipindahin ibu ke atas meja, semua hidangan diletakkan lagi di talam itu. Kemudian ditutup dengan tudung saji. Yah, gue pun terdiam. Talam udah dipindahin keatas meja. Gue yang waktu itu tingginya sama sekali belum setara sama tinggi si meja cuma bisa ngeliatin doang. Kemudian ibu kembali ke dapur. Meninggalkan gue, si talam dan si meja dalam keheningan. Gue ngeliatin si talam dengan muka penuh hasrat, si talam ngeliatin gue balik. Akhirnya sebuah lampu bohlam bersinar terang diatas kepala gue. Disitu ada kursi. Ya, kursi!
Gue pun melakukan misi rahasia gue dengan diam-diam.
Ketika ibu kembali ke ruang makan, ibu pun heran melihat makanan yang tadinya diletakkan diatas talam dan ditutup rapi dengan tudung saji sekarang sudah tidak berada ditempatnya lagi (di atas meja, tapi diluar talam), padahal si tudung saji masih sempurna menutupi talam. Ketika ibu membuka tudung saji,
TARAAAAAAAA! Isinya gue, iya, gue! Dan seketika ibu pun tertawa terbahak-bahak, melihat kepolosan anaknya yang luar biasa ini. Ternyata misi rahasia gue adalah menjadi hidangan buka puasa sore itu -_-
6. Praktek Baris-Berbaris
Ayah gue adalah seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Pelosok Indragiri Hilir - Riau. Suatu sore, ayah mengajarkan siswa-siswi kelas 5 tentang baris-berbaris.
Gue yang waktu itu masih berumur 3 tahunan, duduk ngeliatin ayah sedang melatih murid-muridnya. Segala macam komando telah disebutkan. Mulai dari perintah untuk posisi siap, hormat, hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, balik kiri, serong kanan, serong kiri, dll.
Setiap ayah mengatakan suatu instruksi, misalnya
"Hadap kanan, grakkkk!!!!"
Semua murid pun dengan sigap melakukan hal yang diinstruksikan. Gue pun memperhatikan dengan sangat serius. Mulai dari cara ayah memberi instruksi, sampai dengan cara murid-muridnya melakukan instruksi.
Setelah jam pelajaran hari itu usai, dan kami tiba dirumah. Gue pun berkata kepada ayah
"Yah, eva pandai lho kayak kakak-kakak disekolah tadi"
"Oh ya? Coba gimana tadi" Kata ayah
Gue pun dengan lantang mengucapkan
"PUTAR BALIK BELAKAAAAAAANG, GRAAAKKKKK!!"
Sambil melakukan gerakan hadap kiri, terus mutar badan kebelakang, dengan tampang sok serius.
Gue ngeliatin ayah. Ayah bengong ngeliatin gue.
Gue pun bertanya "Gimana, yah?"
Ayah pun berkata "Wah, pintar anak ayah" Lalu kemudian tertawa cekikikan melihat gue. Mungkin yang ada di pikiran ayah, anaknya ini adalah anak yang jenius karen telah menciptakan instruksi aneh terbaru dalam dunia baris-berbaris.

7. Tenggelam di sungai
Waktu kecil, rumah gue ada di pinggir sungai indragiri. Ya, namanya anak yang tinggal di pinggiran sungai, selalu antusias sama yang namanya mandi di sungai. Walaupun sungai di indragiri hilir itu bisa dibilang nggak bening airnya, nggak ada jernihnya sama sekali sih. Keruh soalnya, keruh banget :v
Tapi tetap aja kami selalu antusias. Setiap sore, teman-teman seumuran gue sering banget ke sungai, main-main air, nyemplung ke sungai. Wuiiiih segar rasanya. Gue juga gitu. Tapi sering nggak dibolehin sama ibu. Bolehnya cuma kalau pas ayah ikut.
Jadi suatu hari, ayah ke sungai. Mau nangkap ikan pakai jala. Gue senang banget. Langsung ikut. Waktu itu suasa sedang sepi. Air juga lumayan surut. Kondisi jembatan lagi licin-licinnya. Ayah pun memulai merentangkan jala di ujung jembatan. Ayah nggak ngebolehin gue ikut sampai ujung. Gue juga udah diingatin supaya hati-hati. Soalnya kondisi jembatan lagi licin. Akhirnya gue cuma duduk di jembatan sambil main-main air dikit. Nah, pas mau berdiri. Ini kejadiannya gue ingat banget. Nggak pernah lupa sampai sekarang. Ternyata gue terpeleset. Byur! gue jatuh. dan GUE NGGAK BISA BERENANG!!! Gue panik sepanik-paniknya. Mau teriak nggak bisa. Gue akhirnya pasrah. Beruntung, waktu itu ada yang lihat gue (tinggal rambutnya doang) langsung manggil-manggil ayah gue. Habis itu gue nggak ingat lagi.
Yang jelas karena kejadian itu gue sempat trauma lama banget. Tapi alhamdulillah sekarang udah nggak lagi walaupun masih nggak bisa berenang hehe.


Nah, itu beberapa moment dimasa kecil gue yang menurut gue menarik. Sebetulnya masih banyak cerita-cerita lainnya yang nggak mungkin bakal bisa gue tulis semua disini. Yang jelas, bagi gue, masa kecil itu adalah masa-masa indah untuk dikenang. Masa-masa lucu ketika kita masih menjadi seorang yang polos, lugu, dan imut! Terkadang, mengenang masa-masa itu membuat gue senyum bahkan tertawa sendiri. Ah, bahagianya!

Sebelum gue akhiri postingan ini, berikut adalah fhoto-fhoto dari masa kecil gue yang 'unyu' dulu.

Unyu kaaaan? XD
Okay, sekian tulisan gue kali ini. See you in next post!
Salam sayang,

Eva :)
Read More

Tuesday 24 November 2015

Smoochi : Mochi isi Es Krim Lembut

smoochi
Source : Google
Sedikit tentang kue mochi, kue mochi adalah sejenis kue yang dibuat dari beras ketan, yang kemudian ditumbuk hingga halus dan lengket. Kue asal Jepang ini biasanya dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki dan perayaan tahun baru Jepang. Nah, itu kue mochi versi jepangnya, sob. Bagaimana dengan di Indonesia? Di Indonesia sendiri kue mochi menjadi salah satu makanan khas daerah Sukabumi, Jawa Barat. Kue mochi dari sukabumi udah terkenal banget, loh. Kue mochi ini biasanya isinya kacang hijau, tapi seiring perkembangan zaman, orang-orang pun makin kreatif dalam menciptakan varian-varian baru kue mochi. Salah satunya adalah yang akan gue bahas kali ini. Smoochi. Ya, SMOOCHI!

Dari Mochi menjadi Smoochi. Cool, right? xD

Sekarang muncul pertanyaan. Apa sih smoochi itu?

Kalau mata kalian jelas untuk baca judul postingan ini, disitu sih sebenarnya udah jelas apa itu smoochi. Smoochi adalah kue mochi isi es krim! Bukan kacang hijau, bukan kacang tanah, tapi es krim! Wah, kebayang dong gimana lezatnya kulit mochi yang kenyal dipadu dengan es krim lembut nan sejuk. 

Di Pekanbaru, ada sebuah online shop di instagram yang menyediakan smoochi ini, yaitu @smoochipekanbaru
Ada beberapa varian rasa. Eh, bukan beberapa lagi. Tapi banyak! Ada coklat, durian, taro, froyo, green tea, vanilla, tiramisu, choco mint, kuromochi, oreo, blueberry, banana, cheese, mango, nutella, dan bubble gum.

Nah, cerita dikit nih. Awal mula gue tahu si manis smoochi ini dari teman gue, waktu itu dia lagi lihat-lihat beranda instagramnya. Eh, si smoochi nongol. Terus di tap 2x sama dia. Karena kelihatannya menarik, gue pun bertanya

“Eh, itu apaan tuh war?” (Sebut saja namanya mawar, bukan anggrek, bukan melati, tapi mawar)

“Smoochi, isi dalamnya es krim. Enak banget, loh” Katanya

“Ah masa’ sih?”

“Iya, bener. Coba aja follow kalo enggak percaya” kata si mawar lagi.

Nah, disini sebenarnya gue bingung. Dikira dengan nge follow akunnya doang bisa ngerasain gimana nikmat dan sedapnya si smoochi ini, gitu? Agak gimana gitu kan si mawar ini XD
Ehh ternyata si Mawar ini benar juga, loh. Hari pertama gue follow, gue stalk fhoto-fhotonya dari awal sampai akhir. Mulai bikin ngiler. Esoknya, si @smoochipekanbaru upload fhoto, bikin tambah ngiler. Begitu juga hari-hari berikutnya. Satu bulan, dua bulan, akhirnya gue nggak tahan lagi cuma ngeliatin si smoochi ini lalu lalang di beranda instagram gue. Kebetulan waktu itu gue dan beberapa teman gue berencana untuk bikin surprise party untuk seorang teman yang sebetulnya ulang tahunnya udah sebulan yang lalu, tapi timing nya baru ketemu waktu itu. Super late banget kan, huhuhu

Nah, gue dan teman-teman pun memutuskan untuk membeli smoochi ini sebagai kue ulang tahunnya. Yang kami pesan waktu itu adalah rasa coklat, durian, strawberry, red velvet, tiramisu dan satu lagi lupa :v Sebenarnya waktu itu pengen pesan rasa kuromochi dan froyo juga. Tapi ternyata habis. Yah, sedikit kecewa. Tapi nggak apa-apalah, mungkin saking banyaknya yang suka dua rasa itu cepet banget habisnya hehe :D
Kami pun akhirnya menghubungi contact  yang tertera di akun instagram @smoochipekanbaru. Kebetulan waktu itu yang mesan bukan gue, tapi teman gue. Lihat alamat di akun instagramnya, smoochi pekanbaru ini beralamat di Jalan Kruing 12 Blok B 55 No. 11 Perumahan Pandau Permai. 

Wah, jauh banget dari alamat kami yang berada di daerah panam. Pandau ke Panam. Ini sih dari ujung ke ujung! Hoaaaah! Nah, untungnya ada kabar gembira, sob. Smoochi ini bisa delivery order, loh! Dan kabar yang lebih gembiranya lagi, ternyata smoochi pekanbaru ini mempunyai beberapa reseller yang tersebar di beberapa titik api, loh! Dan reseller yang di panam juga ada. Waah, keren kan. Jadi kalo misalkan kamu tinggal di panam, mau jajan nggak perlu jauh-jauh ke pandau, datengin reseller yang dipanam aja. Hihi. Oh iya, smoochi ini harganya 8rb/pcs. Minimal order untuk delivery 6pcs. Terus untuk biaya delivery nggak mahal-mahal kok, Cuma 2rb aja. Smoochi sampai deh ke tempat kamu :D

Berikut adalah penampakan dari smoochi yang kami pesan. Taraaaaa! Ditambahin tulisan-tulisan gini makin keren kaaaaan, hihi.
Smoochi Pekanbaru

Nah, setelah surprise yang kami buat berhasil, dan yang di surprise-in kaget pake banget. Tibalah saatnya icip-icip si manis smoochi ini. Waktu itu kami ada berlima. Jadilah 1 smoochi itu kami bagi 5. Yang pertama kami cobain adalah rasa vanilla. Pas pertama kali nyobain itu, behhh rasanyaaaaa... kulit mochi nya benar-benar legit dan kenyal pas dimulut, belum lagi es krim nya yang sedapnya sampe tumpeh-tumpeh. Manisnya juga nggak lebay, wah! pas banget deh pokoknya di mulut. Nggak terasa dalam waktu sekejap smoochi 6 buah ini udah ludes aja. Padahal waktu itu gue mau fhotoin isi dalemnya, tapi nggak sempat soalnya udah ludes duluan xDDD
Smoochi Pekanbaru
izue-gue

Smoochi Pekanbaru
revyca-nanda

Smoochi Pekanbaru
Birthday Girl (Liani ) HBD LIANIIIII, Sorry for late surprise :p :D

Smoochi Pekanbaru
This is us

Nah, gimana? Penasaran sama rasa smoochi ini? Buat kamu yang tinggal di Pekanbaru sekitarnya buruan deh order dan cobain langsung kelezatannya. Mau rasa yang dulu pernah ada atau rasa yang tertinggal? @smoochipekanbaru ajaaaa :D *NyontekKataKataAdminInstagramnya :v
Jadi, kesimpulan tulisan gue kali ini adalah kalo lo mau tau gimana lezatnya smoochi, follow dulu akun intagramnya di @smoochipekanbaru! *TapiHabisItuLangsungOrderYa XDDDD
Baiklah, terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca secuil tulisan ini. See you in next post!
Read More

Wednesday 4 November 2015

27 Oktober, Hari Raya Blogger Nasional

Di penghujung Oktober, ada moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh para blogger se-Indonesia. Yap, hari blogger nasional! Jatuh tepat pada tanggal 27 Oktober lalu. Hari blogger nasional pertama kali dicetuskan oleh menteri komunikasi dan informatika RI, Muhammad Nuh pada tahun 2007. 

Hari blogger nasional ini dirayakan dengan berbagai cara oleh para blogger. Ada yang menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk lebih giat dalam menulis, ada pula yang menjadikannya sebagai pengingat awal mula perjalanan dalam dunia blog hingga apa-apa saja yang telah dicapai sampai saat ini. Nah, untuk komunitas-komunitas blogger, tentunya merayakan dengan cara yang lebih meriah lagi. Contohnya aja nih, dalam memperingati hari blogger nasional tahun 2015 ini, Juara agency merayakannya dengan cara membuat event “Blogger Camp” yang diadakan di beberapa kota besar. Yah, gue nggak ikutan sih, soalnya di kota gue nggak ada :( tau kegiatan ini juga karena browsing. 
Liat fhoto-fhotonya sih kayaknya seru abis. Gue aja sampe ngiri banget, pengen ikut kegiatan kayak gitu huhu. Semoga aja tahun depan di kota gue ada acara seperti itu :)

Nah, kali ini gue pengen flashback dikit nih. Awal mula gue mengenal blog itu sekitaran tahun 2010, tepatnya sewaktu gue masih duduk di kelas 3 MTs. Waktu itu coba bikin blog, dan ngisi konten blog sesuka hati gue. Apa aja yang gue suka, gue post langsung. Mau itu original dari gue, atau copas bodo amat sama gue xD Yah sekarang udah nggak laah :D Blog pertama gue bukan blog ini sih. Waktu itu blog gue http://evathedreamer.blogspot.com/

Kenapa sekarang nggak pake blog itu lagi? GUE LUPA PASSWORD!
Iya, gara-gara lupa password email gaes. Padahal konten blog gue waktu itu udah lumayan banyak dan visitornya juga udah banyak. Yah, apa mau dikata. Waktu itu gue juga sempat ngedrop buat ngeblog. Semangat gue sering naik turun. Kadang semangat banget, sampe sehari bisa 3 kali posting. Kadang males banget, sampe berbulan-bulan kagak posting -_-
Akhirnya gue pun bikin blog baru lagi, dan mulai gue isi dengan kegiatan gue sehari-sehari, review, kontes blog, giveaway atau apapun yang menarik perhatian gue.

Nah, ketika mulai masuk kuliah, gue mengenal yang namanya SEO (Search Engine Optimization). Gue mulai belajar tentang itu, dan akhirnya gue bikin satu blog lagi dengan tema khusus dan gue coba terapin ilmu SEO yang udah gue pelajari. Gue juga mulai tau tentang iklan berbayar di blog seperti google adsense.
Kadang karena kesibukan kuliah dan organisasi blog ini sering terbengkalai. Yah, semoga aja semangat menulis gue nggak loyo lagi kedepannya, dan terakhir gue pengen bilang SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL, maju terus dunia blogging Indonesia! (Yah, walaupun telat tapi gapapalah yaa hehe)
Read More

Monday 24 August 2015

Merdeka?

Source : Google
7 hari yang lalu, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015, genap 70 tahun usia bangsa yang katanya sudah 'merdeka' ini. Sorak sorai dan gemuruh kegembiraan terdengar dari seluruh penjuru negeri. Status-status tentang kemerdekaan ramai diperbincangkan di facebook, twitter, instagram, dan seluruh media sosial lainnya. Semua orang larut dalam gagap gempita 'kemerdekaan' ini. 

"Dirgahayu Indonesiaku, Sekali merdeka tetap merdeka!" begitu kata mereka lewat media sosial. Ah, semua orang benar-benar merasa gembira.

Tetapi, dibalik semua kegembiraan itu, masih ingatkah kita pada perjuangan para pahlawan 70 tahun lalu? Ingatkah kita kepada mereka yang rela mengorbankan nyawa mereka di medan pertempuran? Kepada para pahlawan yang telah menyumbangkan hasil pemikiran mereka yang luar biasa? Tahukah kita nama-nama para pahlawan pejuang kemerdekaan? para pahlawan revolusi? Soekarno, Jenderal Sudirman, Ahmad Yani, Soepomo, Soetomo, Cut Nyak Dhien dan masih banyak lagi para pejuang lainnya yang jika disebutkan satu-persatu entah akan seperti apa banyaknya. Kemudian, apa kita tahu apa yang mereka lakukan demi memerdekakan bangsa ini dari penjajahan bangsa asing? Pertanyaan ini juga gue tujukan untuk diri gue sendiri. Gue malu, katanya kita merayakan kemerdekaan, tapi untuk sekedar mengingat apa yang dilakukan para pahlawan dulu pun tak kita lakukan sama sekali. 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya" Begitu kata Soekarno di salah satu pidatonya. 

Bagaimana cara bangsa ini menjadi besar jika untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan saja tidak bisa? Ketika upacara memperingati hari kemerdekaan, bukannya serius malah bermalas-malasan dan bersikap acuh tak acuh. Banyak juga yang mengeluh, panas lah, capek lah, ini lah, itu lah. 
Hei! Ini baru sekedar upacara. Kita hanya disuruh berdiri dan mengikuti upacara dengan baik. Kita tidak disuruh terjun langsung ke medan pertempuran, menumpahkan darah seperti para pahlawan terdahulu. 

Sungguh ironis memang. Kita saat ini tinggal duduk manis menikmati hasil jerih payah para pahlawan. Tidak seperti mereka yang dulu harus kerja paksa, dibantai dirumah sendiri, tersiksa di negeri sendiri. Sayangnya masih banyak anak negeri yang tidak peduli akan hal ini.

Sudah 70 tahun Indonesia merdeka, kata mereka.
Merdeka? Apa iya negeri ini sudah merdeka? Apa benar negeri tumpah darahku ini sudah sepenuhnya lepas dari 'penjajahan'?
Penjajahan apa? Belanda? Jepang? Ya, memang sudah. Kita memang sudah merdeka dari penjajahan bangsa asing.
Tapi dari penjajahan bangsa ini sendiri? BELUM. Sama sekali belum. Rakyat di negeri ini masih terjajah. Terjajah oleh bangsanya sendiri. 

Soekarno pernah berkata
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".

Jika dilihat realita kehidupan di Indonesia saat ini, memang jauh dari yang namanya 'merdeka'.
Ya, memang di kota-kota besar seperti Jakarta, yang akan kita lihat hanya kemegahan dan kemewahan. Tapi sungguh, bagaikan topeng, gambaran kemewahan itu menutupi pedihnya kehidupan jutaan rakyat miskin di negeri ini.

Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Lihat lingkungan tempat tinggal mereka. Lihat gubuk reot itu. Lihat apa yang mereka lakukan demi bertahan hidup. Lihat perjuangan mereka untuk pergi menuntut ilmu ke sekolah. Itukah yang disebut dengan 'merdeka'?  Ditengah krisis moral yang melanda negeri ini. Kelaparan dimana-mana. Yang miskin bertambah miskin, sedangkan si kaya sibuk menambah pundi-pundi emas mereka. Disaat muda-mudinya hanya sibuk dengan masalah pacaran, ikut geng motor, datang ke klub malam, menghabiskan waktu tanpa tujuan yang jelas. Inikah yang dinamakan merdeka? INIKAH? Ya Allah, sungguh ingin menangis rasanya hati ini. 

Memang, untuk mencapai kemakmuran di negeri ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses dan waktu yang panjang. Namun, itu juga harus disertai dengan para pemimpin yang peduli, yang bertugas sesuai dengan tugas mereka. Bukan hanya numpang duduk di kursi jabatan tinggi itu. Bermegah-megahan namun lupa tugas berat yang sesungguhnya diembannya. Juga harus disertai dengan para penduduknya yang saling peduli. Yang mengerti akan makna "saling menghargai".

Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Namun, dibalik segala carut marut kehidupan di negeri ini. Gue tetaplah lahir di negeri ini. Di tanah yang penuh dengan kekayaan alamnya. Ya, gue tetaplah seorang anak Indonesia. Dan gue bangga akan hal itu. Gue percaya, masih banyak generasi muda yang peduli pada negeri ini. Masih banyak generasi muda yang ingin negeri ini berubah menjadi lebih baik lagi. Masih banyak prestasi dan pemikiran gemilang yang bisa membawa bangsa ini ke arah yang benar. 
Lihatlah senyum mereka, semangat mereka, tawa dan canda mereka. Damai rasanya hati ini. Terkadang makna kemerdekaan lebih dirasakan oleh mereka yang hidup dengan segala kesederhanaannya. Merekalah calon-calon pemimpin bangsa.

Ada 2 jenis pejuang di negeri ini.
Yang pertama yaitu para Pejuang yang bertempur langsung di medan perang, dan yang kedua yaitu para Pejuang yang berjuang melalui pemikiran dan ide-ide kreatifnya

Sudah 70 tahun sejak pembacaan proklamasi oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Dan inilah waktu kita. Waktu untuk kita para generasi muda untuk menyumbangkan pemikiran dan ide-ide kreatif untuk membangun negeri ini. Kelak kita akan menjadi pemimpin bangsa ini. Masa depan bangsa ini ada di tangan kita. 

"Berikan padaku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia" - Ir. Soekarno

Ya, kitalah yang akan mengguncangkan dunia.
Merdeka!

Read More

Wednesday 12 August 2015

Meet Up Sahabat (Part 1)



 

Pagi itu motor gue melaju ditengah keramaian dan hiruk pikuk orang-orang yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Waktu menunjukkan kurang lebih pukul setengah 9 waktu indonesia barat. Gue dan sahabat gue, fathimah sedang menuju ke sekolah gue dulu (MAN 1 Pekanbaru). Pagi itu gue memang udah ada janji dengan sahabat-sahabat gue. kami akan bersilaturahmi sekalian temu kangen juga, karena memang sudah lama sekali kami tidak pernah berkumpul lagi. Di postingan sebelumnya gue udah pernah cerita tentang sahabat-sahabat gue ini. Kalo lo belum baca, silahkan baca di sini. Yah, semenjak tamat SMA di tahun 2014 lalu, bisa gue bilang baru sekali kami berkumpul sebelum ini. Yaitu waktu liburan semester 1. Kami sempat ngumpul di taman kota, walaupun nggak lama, tapi udah cukup buat penghilang kangen. Tapi setelah itu? Kami nggak pernah dapat kesempatan untuk berkumpul lagi. Dan akhirnya, tibalah waktu yang tepat untuk kami, liburan semester 2. Oke, balik lagi ke cerita gue. Akhirnya gue dan fathimah sampai didepan sekolah. Dan ternyata belum ada orang. Fathimah langsung nelpon risa.

"Bla..bla..bla.. Ya pokoknya satu menit udah harus sampe ya!" Kata fathimah

"Oke" Kata risa. telpon pun ditutup

Satu menit berlalu. Risa tak kunjung datang. Gue hampir putus asa. Sepertinya risa telah melupakan janjinya (Lah, apa-apaan ini-_-)

Sepersekian abad menit kami menunggu, akhirnya risa datang. Ternyata bareng zizah.
Fathimah langsung ngomong

"Katanya satu menit sampee, ini udah berapa menit ichaaaa"

"Lah kapan icha bilang gituu" Jawab risa

"Tadiiii" jawab fathimah 

"Nggak adaaa" jawab risa nggak mau kalah
"Adaaa"

"Nggak!"

"Ada!" 

"Nggaaak fathimaah"

Terus aja gitu sampe si buta ngeliat si tuli mendengar si bisu ngomong. Oke sepertinya gue yang lebai. Maafkan
Kami pun memutuskan untuk menunggu yang lain. (Dea, anita, yola) karena kami berencana langsung kerumah dila, jadi dila nungguin dirumah aja. Ternyata nita bilang dia datangnya telat dan nyuruh kami langsung kerumah dila. 
Sementara dea dan yola belum bisa dihubungi sama sekali. Setelah berdiskusi panjang x lebar sama dengan luas persegi panjang, kamipun memutuskan untuk langsung menuju kerumah dila. Oke cus! kita kerumah dila.

Pas sampe rumah dila, kami langsung salaman sama dila dan mamanya. Kita disuruh masuk, terus kita masuk deh. Langsung duduk. Eh ternyata si dila udah nyiapin semuanya dimeja. Kue, air minum, lengkap deh. Cie segitunya nih si dila. Jadi terharu ih :')

Mamanya dila pun langsung mempersilahkan kami untuk memakan makanan yang telah dihidangkan. Kemudian kami ditinggal.
Nah, setelah itu si risa langsung ngambil kue yang ada di meja dan memakannya. Ralat deng, bukan cuma ngambil kuenya. Toples kuenya diangkat, dibuka, ditaro di paha, dan dengan polosnya dia langsung makan kuenya itu. Nah kami? cengo sebentar ngeliatin dia makan, abis itu ketawa ngakak deh.  Hahaha. Memanglah ya, kalo kita udah ketemu ya memang gitu, nggak ada jaim-jaimnya. xD
Ya, kitapun ngobrol ini itu, ini itu. Nggak lama ada motor masuk ke halaman rumah dila. Ternyata nita. 
Dan, lo tau? Penampilan nita udah jauh beda banget dari yang duluuu.
Pas nita masuk, kita langsung histeris. Terutama si risa tuh.

"Aaaaaa nitaaaaaa" 

"cieee nitaaaa"

"Ehemmm aniit"

kurang lebih kata-kata itulah yang keluar dari mulut kami. Dengan ekspresi lebay tentunya, si risa sampe berdiri, hampir lompat-lompat malah wkwk.

"Kyaaaaa" si nita juga ikutan histeris. Dia berdiri di pintu sambil kedua tangannya nutupin mulut gitu. Ngucapin salam, masuk, kemudian nyalamin kita satu persatu. Nita yang sekarang udah pake jilbab panjang, nggak kayak dulu lagi. Ciee ini nih baru bisa disebut 100% anak UIN. Lha, gue sama fathimah? Belum tobat-tobat juga kayaknya. Maklum lah ya, di jurusan kita, teknik sama agroteknologi, memang agak susah, hihi. (Alasan aja terus vaaa -_-")

Nah, kemudian kita ngobrol-ngobrol deh. Dan entah kenapa tiba-tiba aja kami malah ngomongin rok.

"Eh, semuanya pake rok, nih! icha doang yang nggak pake rok" kata fathimah (kalo nggak salah)

"Eh iya nih. Hayooo loh ichaa"

"Weh, icha nyasar sendiri, nih!"

"Kan kalian UIN siiih" Kata risa membela diri

"Dila nggak anak UIN tuh, dila UNRI tapi tetap pake rok"

"Hayooo ichaa"

Wahaha kami malah ngebully si risa.Ya memang waktu itu gue, fathimah, dila dan anita pada pake rok. Eh dia sendiri nyasar pake celana jeans. Ya resiko deh, kena bully wkwk. Habis itu ngobrol lagi, ngobrol lagi. Sambil nunggu dea juga, belum datang-datang dia. Nah, yola? Kami udah berusaha nelpon dia. Tapi nomornya nggak aktif, nelpon kakaknya juga nggak diangkat :(

Balik lagi ke dea, karena belum datang juga akhirnya gue inisiatif buat nge-bm dia. Pas mau nge-bm eh dia udah ngechat duluan di grup bbm kami.

Katanya "Dah pada ngumpul dimana?"

gue jawab "Kami udah dirumah dila de, sinilah langsung"

Waktu itu sih gue kirain si dea udah sampe depan sekolah. Eh ternyata oh ternyataaa, lo tau dia bilang apa?

"Abis tu kemana? Awak baru mau siap-siap pergi"

PLETAK!
Dasar nih si dea xD
Akhirnya kami suruh dia langsung ke rumah zizah aja. Soalnya kami juga udah mau cau kerumah zizah. 
Kami pun pamit ke mamanya dila dan langsung menuju rumah zizah di jalan kayangan, gang kayangan. keren (y)

Dijalan gue, fathimah, anita dan dila terpisah sama risa dan zizah. Mereka malah ngambil jalan yang jauh (0.0)
Dan akhirnya gue nyampe duluan daripada risa dan zizah (yang punya rumah). Tak lama, risa dan zizah sampe juga. Kamipun masuk, salaman dulu ke mamanya zizah. Habis itu si zizah langsung nyuguhin kue-kue, kebanyakan kacang-kacangan, dikasih minum juga. Dengan lahapnya kita pun memakan kue-kue itu. Kemudian mamanya zizah datang lagi, lo tau bawa apa? Salalauk! Demi apaa itu kesukaan gue banget <3
Tapi ada yang kurang, nih. Nggak ada saos, nggak ada cabe rawiiit. Ah hampa hidup gue maak~
But, seperti mendengar jeritan hati gue, mamanya zizah datang lagi nawarin saos sambal. YES YES YES! Teriak gue. Dalem hati sih, bahaha xD
Kita pun makan lagi, tambah lahap. ya terutama gue xD
Eh habis itu ternyata masih ada makanan yang disiapin zizah. Buah pepaya! Yeay. Zizah pengertian banget dah. Kita makan lagi, dengan lahap pastinya. Gue kira udah habis tuh, ternyataaa mamanya zizah ngomong dari belakang, 

"mau pecel nggak? Ini ada pecel loh.."

What? masih ada lagi rupanya menunyaa. Awalnya sih kami nolak. Tapi ujung-ujungnya tetap dikeluarin juga tuh makanan sama si zizah. Ya tetap ludeslah sama kami, haha :D 
Yang nyiapin pecelnya zizah sama risa. Kami mah nunggu aja diruang tamu. Sempat selfie-selfie malah :v

Ini Anitaaa :D
Fathimah (jilbab hitam) sama Dila(jilbab dongker) lagi ngapain nih hayooo
Etek etek pembawa pecel pun tiba xD (risa dan zizah)
Eak selfie dulu :v (paling depan fathimah)

Lagi :v (Paling depan gue)

Masih selfie juga :v (paling depan dila)
Baru mau makan, eh si Dea datang. Ternyata Dea pake celana, nggak pake rok. ada deh temennya si risa :D
Sip, zizah ngambil pecelnya 1 piring lagi untuk si dea. Ternyata pecelnya pedas, gue sih suka. Enak soalnya.
Sampai-sampai banyak yang bilang

"Wah, dijual laris nih zah"

"Buka warung aja zah"

"Iya, enak nih. pedes-pedes gimana gituu"

Eh, si risa malah nyeletuk

"Iya laris, tapi bakalan rugi. Lontongnya sebanyak apa mi nya sebanyak apa dikasih sama zizah ntar"
Hahaha, ya kami ketawa aja.
Yang kasihan tuh si dila, dia kan dari dulu nggak tahan sama yang pedes-pedes. Lah kepedasan deh jadinya. 

Pecelnya habis, kenyang deh kaminya. Oke, untung nggak ada menu tambahan lagi. Oleh karena itu, kami langsung pamit deh ke mamanya zizah, langsung ke tempat berikutnya. Yaitu rumah anitaa!

Di antara kami, rumah nita adalah rumah yang terjauh. Dulu sih gue pernah kerumahnya, memang jauh. Gue juga nggak terlalu ingat sama jalan kerumahnya nita. Abis banyak banget belok-beloknya. Kan gue pusing ngingatnya hehe. 

Kita pun berangkat. Oke, mulai jalan nih. Nggak terasa udah lama juga dijalan nggak berhenti-berhenti. Akhirnya berhenti sebentar, risa mau ngisi minyak motornya. Habis itu lanjut jalan lagi. Lama kelamaan, kok nggak nyampe-nyampe ya? Oh kayaknya bentar lagi, deh. Udah lewat kuburan nih, udah lewat pertigaan juga nih, udah lewat jembatan juga. Aah kok nggak nyampe-nyampe sih? Seingat gue habis jembatan udah deket deh. Eh rupanya masih harus luruuuus terus lagi. Dan akhirnyaa, sampe juga. Huft capek juga ya. Perasaan gue kok jalan kerumahnya nita makin jauh gitu ya. haha. Gue jadi kepikiran. Jarak rumah nita ke kampus tuh jauuuuh banget loh. Hebat nita bisa tahan tiap hari bolak balik gitu :')

Okee, kita pun masuk kerumah nita. Dimeja udah banyak banget nih kue. Ada rambutan jugaaa. hore! Terus nita kebelakang, ngambil fanta. Yeay. Si risa semangat banget. Dia yang mau nuangin. Dia pun nuangin ke satu gelas. Ebusyet dah! dikit amat chaa. Dikira lagi di korea kali ya. Mana cukup atuh beberapa tetes gitu doang ._.
Eh dianya malah nyengir, abis itu nuangin fantanya lagi. Laaah sekarang mah malah kepenuhan atuh chaa. Akhirnya dia pun nuangin setengah-setengah aja ke gelas selanjutnya. Si dila nggak suka fanta, minta dikit aja. Dea sama sekali nggak mau nyobain. Gue cukup setengah gelas aja deh. Gue lanjut makan rambutan. Enaak. 
Pas giliran zizah mau makan rambutannya, eh dianya nggak pande buka rambutannyaa. Akhirnya diajarin dulu. Eh, cara makannya nggak pande juga rupanya. Wah, ada-ada wae mah si zizah. 
Habis itu dia bilang

"Ya maklum, zizah kan nggak punya kebon rambutaan"

Walaah zah, emangnya kalo mau rambutan mesti ada kebun dulu yaa? Banyak atuh dipasar. Kalo gitu berarti gue mesti nanem pohon stobeli sama anggur nih didepan rumah kalo mau nyobain, hoho.

Yak, akhirnya kita ngobrol-ngobrol dulu, sampai akhirnya memutuskan untuk segera cau kerumah risa.
Dan okeeee, cerita gue kali ini sampai disini dulu. Nantikan cerita dirumah risa, dea, fathimah dan dirumah gue di postingan selanjutnya yaaa. Byee ^_^



Read More

Monday 10 August 2015

New in Pekanbaru : Sop Duren Lodaya

Sop Duren Lodaya

Ada yang baru nih di Pekanbaru! Kulitnya berduri, daging buahnya lembut. dicampur es seger banget. Yap! Duren, Sop Duren Lodaya. 
Sop Duren Lodaya sudah resmi hadir di Pekanbaru sejak tanggal 7 Agustus 2015.
Lokasinya di Jl. HR Subrantas No 53, Panam.(Deretan rumah sakit awal bros, disamping Dalimo Jaya Motor)

Mungkin kalian udah ada yang tau tentang Sop Duren Lodaya ini. Sop Duren Lodaya udah terkenal banget di Indonesia. Gimana nggak terkenal coba? Sebelum grand opening cabang di Pekanbaru, sebelumnya udah ada 23 cabang Sop Duren Lodaya yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Tambah cabang yang di Pekanbaru ini, jadi 24 deh. Banyak banget kan? Ya, sebenarnya sih Sop Duren yang satu ini udah nge-hits banget sejak kemunculannya di tahun 2013 lalu. Hal ini dikarenakan keunikan dan kualitas rasa dari Sop Duren Lodaya ini. Ditambah lagi dengan bahan-bahan premium serta buah durian pilihan yang selalu menjadikan menu-menu di Sop Duren Lodaya menjadi lebih istimewa. 

Nah, kebetulan hari ini, tanggal 9 Agustus 2015, gue dan sahabat gue berkesempatan untuk mengunjungi cabang baru Sop Duren Lodaya di Pekanbaru ini. Oh iya, Sop Duren Lodaya ini buka mulai jam 12 siang sampai jam 12 malam. Tadi itu gue sampai di sana sekitar jam 12 siang. Ya, jam 12 tepat. Pas gue datang sih, karyawan-karyawannya masih ngatur posisi tempat duduknya. Begitu lihat kami datang, karyawannya langsung mempersilahkan kami duduk ke tempat yang telah dirapikan. Kesan pertama gue pas sampai ke tempat ini yaitu, karyawannya ramah-ramah. Mantap

Kenapa gue memilih datang tepat disaat Sop Duren Lodaya ini baru dibuka? Karena kalo datangnya lambat, tempat ini bakalan rame banget. Ya gue takut nggak dapat tempat duduk, dan takut kehabisan stock juga :D Maklum, masih dalam suasana Grand Opening, yang datang rame banget. Malahan katanya di hari pertama, pas malem stocknya udah habis, ludes tak bersisa. Pas malam minggu kemarin juga pas teman gue lewat disitu katanya rame banget. Wah memang keren ini tempat.

Nah, setelah kami duduk, tak berapa lama kemudian, salah satu karyawannya pun datang nyamperin kami dan memberikan daftar menu. Mbaknya bilang ke kami supaya kami lihat-lihat daftar menunya aja dulu, sambil nunggu apa gitu katanya tadi yang mau disiapin. Gue lupa. Akhirnya kami lihat-lihat daftar menu dulu, dan si mbaknya ninggalin kami. Padahal sih gue pengennya langsung pesan. Tapi ya mau gimana lagi. Sepertinya ada beberapa persiapan yang belum siap. Gue maklumin. 
Oh iya, kita juga dikasih dua botol air mineral kecil. Dan ini gratis. 
Beberapa saat kemudian, mbaknya datang lagi dan bertanya tentang pesanan kami. Kamipun memesan "Sop Duren Brownies+Strawberry" porsi Mabook. Ya ada dua porsi berbeda yang bisa kita pesan Yaitu 'Pass' dan 'Mabook'. Pass artinya cukup. Ukuran tempatnya lebih kecil dibanding Mabook. Mabook lebih banyak 30% dari Pass. Berhubung lagi laper banget, sebenarnya ada menu lain yang mau kami pesan. Yaitu batagor dan siomay. Tapi sayang banget, kata mbaknya stocknya lagi habis. Yah, kecewa. 
Tapi nggak apa-apa deh. Toh tujuan utama kami datang pengen ngerasain gimana lezatnya si Sop Durian kok. Yaudah, kamipun nunggu pesanan kami sambil ngobrol-ngobrol santai. Disaat kami menunggu pesanan, mbaknya datang lagi. Terus mbaknya bilang, kalau hari kedatangan kami ini adalah hari terakhir Sop Duren Lodaya menawarkan penawaran spesial, yaitu diskon 50% dengan syarat Follow instagram @sopdurenlodaya, selfie di tempat, share dan tag ke akun intagram @sopdurenlodaya. Yeayy!

Kurang lebih 10 menit kemudian, pesanan kamipun datang. Horee
Pas lihat pesanan kami, Wow! Browniesnya gede :D 

Ini dia Sop Duren Lodaya Brownies+Strawberry

 Gambar diatas adalah penampakan dari Sop Duren yang kami pesan. By the way, itu udah dicolek duluan sebelum difhoto, habisnya nggak tahan pengen nyobain xD (maafkan). Seperti yang terlihat di gambar, menurut gue browniesnya gede :D terus potongan strawberry nya pas lah. Ada parutan kejunya juga diatasnya. Daging durennya lembut banget. Manis. Es batunya disini udah pas sih menurut gue, nggak kebanyakan dan nggak terlalu sedikit juga. Udah sinkron lah sama porsi durennya. Akhirnya gue makan, dan-ludes-. Iya, ludes.  Dan entah kenapa gue kenyang loh jadinya :v
Yaaa, overall, I like it! Enaaak soalnya :D

Untuk menu-menu lainnya masih banyak juga loh. Ada sop duren buah, sop duren oreo, dan masih banyak lagi. Selain itu ada menu main coursenya juga, seperti nasi goreng, sate padang, dan lain-lain. Untuk minuman juga banyak looh.

Oiya, mengingat kita bakalan dapat diskon, disaat makan tadi kita juga udah sempat selfie dan share fhotonya ke instagram. Sewaktu pembayaran, whoaa beneran dapat setengah harga! Horray! Makasih Sop Duren Lodaya.



Nah, gimana? Berminat untuk datang kesini? Buat kalian durian lovers, Sop Duren Lodaya ini recommended banget deh! Pokoknya harus nyobain yaaa :))
Daaaan kalau mau tau lebih lanjut tentang Sop Duren Lodaya, silahkan follow instagram, twitter dan path mereka di @sopdurenlodaya
Sekian postingan kali ini, sampai ketemu di postingan selanjutnya ^_^




Read More

Sunday 9 August 2015

Best Friends Never Die


Sudah satu tahun kami berpisah. Kami mulai memilih jalan kami masing-masing. Berpisah untuk mengejar cita-cita dan impian kami. Berpencar ke berbagai penjuru yang berbeda. Kami memang berbeda. Kami punya jalan dan cara kami masing-masing untuk mencapai kesuksesan itu. Cerita yang akan kami ceritakan ke anak cucu kami kelak pun akan berbeda juga. Namun, ada satu kisah yang sama, yang kelak akan kami ceritakan. Cerita tentang persahabatan kami. Ya, kali ini gue ingin bercerita tentang sahabat-sahabat gue. Sahabat yang mulai gue kenal sejak zaman SMA dulu. 

Fathimah Azzuharoh
Dea Kartika
Nurfadhilah
Anita Pertiwi Putri
Risa Annisa
Yola Adria


Merekalah orangnya. Salah satu orang terbaik yang pernah ada di hidup gue. Menemani masa-masa SMA gue dengan banyak warna. Nggak Cuma warna kebahagiaan, bahkan mereka ada untuk gue di masa-masa terkelam gue. Rata-rata gue udah kenal sama mereka sejak kelas 1 SMA, namun kami mulai akrab sejak menginjak kelas 2 SMA. Saat itu kami berada di kelas yang sama, yaitu kelas XI IPA Cendikia 2. Dikelas inilah, gue mulai mengenal mereka secara lebih dekat. Entah kenapa, saat itu keakraban kami mulai terjalin. Walaupun beberapa dari mereka udah ada yang gue kenal sejak kelas X, tapi ini beda. Kita lebih sering barengan. Yaa mungkin diluaran sana ada yang menyebut hal ini dengan istilah “geng” atau apalah itu namanya. 

Bagi gue itu nggak penting. Apapun mereka menyebutnya, yang pasti menurut gue, kita semua pasti punya teman-teman yang lebih dekat dengan kita dibanding yang lainnya. Teman-teman yang membuat kita ‘lebih’ merasa nyaman. Dan ya, inilah yang gue rasakan ketika bersama mereka. Rasa nyaman. Selalu jadi diri gue sendiri didepan mereka. Gak perlu pura-pura, nggak perlu jadi orang lain. Hari-hari di kelas 2 SMA pun kami lewati bersama-sama. Tak terasa, kamipun menginjak kelas XII (3 SMA). 
Saat itu yang membuat gue sedikit kecewa, karena kelas kami diacak lagi. Dan yang lebih menyebalkan lagi, kami semua terpisah-pisah. Kami ditempatkan di kelas yang berbeda-beda. Awalnya, gue berpikir kita bakalan mulai pisah. Tapi ternyata nggak. Walaupun waktu barengan jad lebih dikit, kami tetap bisa ngumpul bareng. Ketawa bareng, becanda bareng. Dan masih banyak bareng-bareng yang lainnya lagi.
Oiya, ada satu orang lagi yang belum gue sebutkan. 

Azizah Adlina

Dia memang nggak pernah satu kelas dengan gue. Kami pun beda jurusan. Gue dan yang lainnya jurusan IPA, dan zizah IPS. Awalnya dia teman baiknya risa. Dia sering ngumpul bareng kami. Dan akhirnya dia pun menjadi bagian dari sepenggal kisah persahabatan kami.
Sampai akhirnya tibalah saat kelulusan kami. Di satu sisi gue senang karena telah berhasil menamatkan jenjang pendidikan di SMA, yang berarti gue bakalan lanjut ke jenjang selanjutnya. Jenjang yang membuat gue tidak menjadi ‘siswa’ lagi, tapi ‘mahasiswa’. Disisi lain, gue bakalan pisah sama sahabat-sahabat gue. Dan itu jelas membuat gue sedih. Apalagi sejak kuliah kita jadi sering ketemu. Dila dan yola kuliah di unri. Gue, dea, fathimah, anita dan azizah kuliah di uin suska. Risa udah pergi merantau ke Solo. Itupun kami pada beda-beda jurusannya. Jadi, walaupun gue, fath, dea, nita dan zizah satu universitas, tetap aja susah dan jarang banget ketemu dikampus. 

Yah, akhirnya kita Cuma kontak-kontakan lewat media online. Bbm, facebook, instagram. Ya mau gimana lagi. Waktu dan jarak membuat kami susah untuk bertemu. Sampai akhirnya waktu itu ada kesempatan. Libur semester 1. Risa juga balik ke pekanbaru. Jadinya kita bisa ngumpul sebentar di taman kota. Ya, waktu itu rasanya bentar bangeet. Karena takut kesorean akhirnya kami pulang.
Dan yang baru-baru ini Alhamdulillah kami bisa ngumpul lagi. Ya pas liburan kuliah semester 2 ini. Hari itu agendanya kami silaturahmi. Mumpung masih dalam suasana lebaran dan kue lebaran dirumah juga belum habis. Ya akhirnya kita keliling-keliling. Kerumah dila, zizah, nita, risa, dea, fathimah, dan terakhir kerumah gue. Yola gimana? Ya, yola nggak bisa ikutan ngumpul waktu itu. Nggak ada kabar sih sebenarnya :( Jadi yang ngumpul Cuma ber-7. Mungkin di post selanjutnya gue bakan ceritain gimana serunya pertemuan kami yang ini.

Oke, jadi yang pengen gue bilang di tulisan gue kali ini yaitu, walaupun kami jarang ketemu karena kegiatan dan kesibukan masing-masing, kontak-kontakan juga jarang, tapi pada akhirnya kita bakal tetap ketemu lagi. Ngumpul bareng lagi. Seru-seruan bareng lagi, Lo tau kenapa? karena kita sahabat. We are best friends. And best friends never die.
Read More

Tuesday 21 July 2015

Memaknai Lebaran

Berlalulah sudah ramadhan
Sebulan berpuasa
Tiba syawal kita rayakan
Dengan rasa gembira
Anak muda dirantauan
Semuanya pulang ke desa
Ibu dan ayah keriangan
Bersyukur tak terkira~


Nah, Lebaran!
Hanya satu kata, namun penuh makna bagi seluruh umat muslim di dunia. Sebuah momen yang sangat ditunggu-tunggu, setelah sebulan penuh kita mensucikan diri, menjalankan ibadah di bulan suci yang penuh berkah, inilah saatnya, hari kemenangan!

Lalu, apasih makna lebaran itu?

Bagi kita, orang-orang yang jauh dari kampung halaman, terutama bagi para pelajar dan mahasiswa rantauan, salah satu tradisi wajib menjelang lebaran yaitu mudik. Ya, mudik! Pulang ke kampung halaman masing-masing, lalu merayakan hari kemenangan bersama keluarga dan teman-teman di kampung. Jadi, bisa gue bilang, salah satu cara memaknai lebaran yaitu dengan mudik, nah, dengan mudik, kita pulang kerumah masing-masing, melepas rindu dan berkumpul dengan keluarga serta orang-orang yang kita sayangi, itulah salah satu makna lebaran yang bisa kita rasakan.

Biasanya juga, di hari lebaran kita menginginkan segala hal yang baru-baru. Baju baru, rok baru, mukena baru, dan lain-lainnya. Nah, memang ini salah satu cara kita menyambut dan mensyukuri datangnya hari kemenangan. Maksud baju baru itu sendiri adalah simbol kembalinya kita ke fitrah setelah mensucikan diri di bulan ramadhan. Namun, jangan pula menyalahgunakan niat ya, sob. Jangan sampai terlintas niat untuk pamer lho, ya. Kan malah nggak baik jadinya =))

Nah, mudik udah. Baju baru udah juga.
Tibalah hari lebaran. Tibalah saatnya kita bersilaturahmi dan saling memaafkan. Ya, inilah makna lebaran yang sesungguhnya. Saling memaafkan.
Eits, jangan salah. Ini bukan perkara sembarangan, lho!
Menurut kalian, lebih mudah mana, minta maaf atau memaafkan?
Menurut gue lebih mudah minta maaf. Kenapa?
Coba aja perhatiin, menjelang lebaran atau pas lebaran, teman-teman lo pasti nyamperin lo, atau nge message lo, bilangnya kurang lebih kayak gini

“Bentar lagi lebaran, nih. Mohon maaf lahir dan batin yaa!”

Atau

“Gue banyak salah nih sama lo.. Maafin gue yak”

Nggak ada kan yang tiba-tiba datengin lo, atau ngirim pesan ko elo

“Lebaran bentar lagi, nih! Kesalahan-kesalahan elo udah gue maafin”

Yaa mungkin ada, tapi jarang banget kan?
Itulah bukti kalo perkara memaafkan ini bukan perkara gampang, sob. Maka dari itu, inilah makna lebaran yang sesungguhnya. Kita saling bermaaf-maafan dengan keluarga, teman-teman, dan yang lainnya. kita harus bisa memaafkan kesalahan orang-orang yang pernah berbuat salah dengan kita. Tentunya dengan ikhlas dan lapang dada ya, sob.
Lebaran juga merupakan kesempatan kita untuk menjalin silaturahmi yang sempat terputus. Kesempatan untuk bisa kenal keluarga lebih dekat lagi juga sih kalo menurut gue. Habisnya gue jarang kenal keluarga, kayak om, tante yang jauh-jauh. hehe. Jadilah momen lebaran ini untuk silaturahmi dan lebih mengenal lagi :D

Nah, maka dari itu nih, mumpung ini masih dalam suasana lebaran, gue pengen minta maaf ke kalian semua, kalau-kalau ada tulisan gue yang kurang berkenan di hati, maafin gue yaa. Karena gue hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan. Dan jangan khawatir, kesalahan-kesalahan kalian udah gue maafin kok. hihi :D Selamat hari raya 1436 H, Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin =)
Read More

Wednesday 15 July 2015

Menu Buka Puasa Menuju Akhir Ramadhan

Holaaaa! Bentar lagi lebaran, nih! Wah, nggak terasa ya kita hampir berada di penghujung ramadhan. Nggak terasa juga udah hampir sebulan kita menjalankan ibadah di bulan yang suci ini. Semoga segala amal ibadah yang kita lakukan di bulan yang penuh rahmat ini dterima oleh Allah SWT ya, aamiin :)

Nah, kali ini gue pengen cerita dikit nih tentang menu berbuka gue hari ini. Sebelumnya, gue pengen ngajak elo elo semua flashback dulu nih ke hari-hari awal di bulan ramadhan ini. Lo pasti setuju kalo gue bilang di awal ramadhan yang berhubungan dengan menu berbuka puasa lo pasti bakalan semangat banget. Hari masih pagi aja mungkin lo udah mulai mikirin menu apa untuk berbuka puasa nanti sore. 

"Nanti sore masak  apa ya untuk buka puasa? Ah nggak deh, beli lebih praktis kayaknya. Oke, kalo gitu ntar gue ke bazar ramadhan bakal beli risoles, siomay, kolak pisang, es buah, es rumput laut, bakso, pisang coklat, ayam bakar, ayam madu....bla..bla..bla.."

Kurang lebih pasti kayak gitu yang ada di pikiran lo. Iya kan? Ngaku aja deh! Kagak usah malu atuh sama gue.

------------------------------
Reader : Yaelah, bilang aja kalo itu elo!

Gue : Bukan! BUKAN GUE! SERIUS BUKAN! GUE BUKAN MALING JAMBUUUUU! Gue cuma anak rantauan yang pengen cepat-cepat mudik ke kampung halaman kok. Tanya aja sama mbah google kalo nggak percaya. Hiks. #mukamelas

Reader : ................
------------------------------
 
Oke, abaikan saja pembicaraan yang ngawur ini pemirsah -_- 

Tapi gue serius nih. Lo pasti pernah kepikiran kayak gitu kan? Rasa-rasanya lo pengen semua makanan yang ada di bazar ramadhan lo bawa pulang kerumah, ya kan?
Nah, habis itu apa? Apa makanan yang lo beli itu kemakan semua sama lo? Nggak kan? Tuh kan.. Ujung-ujungnya mubazir deh... 
Tapi ya gitu, makanan di bazar Ramadhan itu memang gak nahan kalo diliatin gitu aja.  Rasa-rasanya tuh kayak ada bisikan-bisikan ghaib yang berbisik 

"Mbak yang cantik, bawa aku pulang mbaaak! Aku nggak tahan disini. Mereka menyiksaku mbaaak. Aku dimasak di api yang panas sama majikanku mbakk!! Tolong! TOLOOOOONG!!!"

Yaa kurang lebih seperti itu. Kan nggak tega aja rasanya.

Jadi, yang mau gue bilang disini, kalo di awal puasa itu menu berbuka puasanya buanyak banget, nah gimana kalo menjelang akhir ramadhan? Apakah masih seperti itu? 
Yah, kalo gue sih udah nggak sesemangat dan seantusias di awal ramadhan dulu, kalo sekarang mah apa adanya aja. Seperti menu berbuka gue hari ini nih. 
Awalnya gue bingung mau masak apa, buka kulkas, bahan makanan tinggal dikit doang. Paling yang masih ada beberapa sayuran aja. 


Nah, inilah dia beberapa sayuran yang tersisa di kulkas gue. Oiya, ada satu lagi, tempe. Lupa gue fhotoin :v
Melihat beberapa bahan makanan ini, gue jadi mikir keras. Eh, nggak keras-keras banget, sih. hehe
Tiba-tiba aja ada bola lampu bersinar terang banget diatas kepala gue. Hei, gue tau apa yang akan gue masak."Nasi Goreng Spesial ala Chef Eva"  
Waktu gue mau mulai masak, itu kira-kira udah sekitaran jam setengah 6. Gue pun mulai nyiapin bumbu untuk masak nasi gorengnya. Setelah bumbu pelengkap lainnya gue temukan di dapur, gue pun memulai persiapan buat masak nasi goreng ini, ya gue masak seadanya aja. Pertama, potong-potong dulu sayurannya, kurang lebih jadi begini setelah di potong-potong alias diiris iris.

Potong-potong dulu sayurannyaaa :v
Step-step selanjutnya lupa gue fhotoin, bukan lupa sih, lebih ke nggak sempat sebenarnya. Soalnya udah jam 6. hehehe
Pokoknya ya seperti proses masak memasak nasi goreng biasanya, setelah semua bumbu dan sayuran ready, hidupin kompor, panasin minyak goreng, tumis bumbu dan sayuran, lalu masukkan deh nasinya. Nah, aduk-aduk hingga bumbu merata. Kemudian angkat dan sajikan. Selesai dehhh.
Nah, gimana penampakan nasi goreng yang gue buat dengan bahan-bahan seadanya ini? Ini diaaaa :)

This is it! Nasi Goreng Spesial ala Chef Eva ^_^ 
 Yaaa, walaupun dengan platting seadanya, karena sebetulnya gue nggak jago-jago banget masalah hias menghias masakan. Tunggu gue ikutan master chef dulu kali ya. Dan yah, sepertinya itu hanya mimpi. Hahaha :D

Alhamdulillah, walaupun hanya dengan masakan sederhana ini, gue sekeluarga tetap bisa makan dengan nikmat dan lahap. Itu artinya Allah masih memberi rahmatnya kepada kami sekeluarga. Ya, menurut gue ini termasuk rahmat dari Allah yang sangat teramat gue syukuri. Karena gue yakin, kalaupun makanan yang tersedia itu banyak, terlihat lezat dan mewah, namun ketika kita memakannya terasa tidak nikmat dan terasa hampa, seakan-akan ada sesuatu yang hilang. Itu berarti rahmat Allah tidak menyertai kita. Jadi, gue sangat sangat bersyukur dengan rahmat dan anugerah -Nya yang telah diberikan kepada gue sekeluarga di penghujung ramadhan ini. 

Oke, itu dia sedikit cerita gue hari ini. Kalau kalian, apa menu berbuka puasa hari ini? :) Yuk coret-coret di kolom komentar :D
Read More

Tuesday 14 July 2015

Semangat Baru Dari Seorang Blogger 'Nggak' Jadi


Hai! How your days? Happy? Or sad? I hope that you always be happy. Pagi ini waktu gue liat blog gue, agak miris rasanya, ngeliat postingan di tahun ini cuma ada 2 postingan. What? 2? Iya emang cuma ada 2, D.U.A! Duaaaaaaaaaa!!!!! OMG! Bukan Cuma itu, kalo gue liat postingan gue di tahun-tahun yang lalu pun, sepertinya kata "mengerikan" bisa gue pakai kali ya.  This is a bad fact guys :(

This is totally because of me, my mistake, gue masih malas-malasan nulis, gue belum bisa ngilangin sifat malas gue, dan gue belum bisa konsisten ngeblog. Hiks :’(

Sekarang, gue jadi bertanya-tanya pada diri gue sendiri, apakah gue masih bisa disebut sebagai seorang “blogger” dengan keadaan blog yang bisa disebut ‘miris’ kayak gini?

Rasanya gue malu banget, sebagai seseorang yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang “blogger”, namun, untuk meluangkan waktunya untuk sekedar menulis saja tak bisa. Meluangkan waktu untuk sekedar blogwalking ke teman-teman blogger lain aja gue udah nggak pernah lagi. Is it a blogger? I think no :( so, who am I? Apa gue hantu? Apa gue blogger 'nggak' jadi? Datang sekali dua kali, terus hilangnya setahun?

Actually, kalo memang gue pengen konsisten, gue merasa gue bisa. Ya, gue pasti BISA. Hanya saja, rasa malas selalu datang menghantui gue, dan sayangnya gue sama sekali belum bisa melawannya.

Gue bener-bener malu, gue pernah bilang, kalo gue hobi nulis. Tapi lagi-lagi kenyataannya jauh berbeda. Disaat teman-teman yang lain udah mulai muncul dengan karyanya masing-masing, apa yang gue lakuin? I do nothing!

Ya. Gue selalu menyia-nyiakan waktu. Walaupun terkadang gue tahu betul, di satu waktu, selalu ada yang bisa gue kerjakan, tapi apa? Gue selalu bilang nanti. Nanti aja, nanti pasti gue kerjakan. Pasti selesai kok. Nyatanya? Memang sebagian ada yang gue kerjakan, tapi ujung-ujungnya gue bakalan terburu-buru, ngejar waktu, ngejar deadline. Akhirnya yang gue kerjakan hasilnya nggak maksimal. Bahkan jauh dari kata maksimal. Sebagian lagi? Nggak gue kerjakan sama sekali. Itulah bodohnya gue yang selama ini nggak bisa menghargai waktu. Nggak pernah sadar dengan agungnya kekuatan waktu.

Gue juga nggak tau pasti apa yang membuat gue menjadi nggak pernah punya waktu untuk nulis lagi. Jadwal kuliah yang padat? organisasi yang gue ikuti? atau faktor lainnya? Ah entahlah. Ini benar-benar menjadi renungan buat gue. Gue jadi mikir lagi, apa benar gue memang suka nulis? hobi nulis? Tapi kalau iya, pastilah gue bisa tetap menulis ditengah aktivitas gue yang lainnya. Pastilah gue bisa meluangkan waktu untuk hal yang gue sebut sebagai "hobi", dan tentunya gue akan dengan senang hati melakukannya.

Gue pernah yakin, dengan “tulisan” kelak orang-orang akan mengenal gue. Tapi nyatanya? Gue nggak pernah memberikan usaha terbaik untuk membuat keyakinan gue itu menjadi kenyataan. Setiap ide yang gue punya, setiap ide yang muncul di otak gue, gue biarin gitu aja, tanpa gue tulis. Akhirnya apa? Ide itu menguap. Hilang entah kemana.

 Waktu yang udah terbuang karena kemalasan gue mungkin memang nggak akan pernah kembali, tapi gue akan buat waktu gue kedepannya nggak akan terbuang sia-sia lagi. Sekarang gue nyesal, apakah udah telat? Gue harap belum. Karena gue yakin akan selalu ada jalan bagi orang-orang yang mau berusaha. Bagi orang-orang yang mau bangkit dari kesalahan masa lalu dan memperbaikinya. Sekarang gue sadar, kalo gue memang mau punya sebuah karya, dan kelak dikenal banyak orang karena karya gue itu, gue harus berusaha lebih keras. Bahkan gue harus berusaha dua kali lebih keras dibanding orang kebanyakan. Dan inilah saatnya. Gue akan berusaha membuat semua mimpi-mimpi gue menjadi nyata. Kalo gue pengen dikenal sebagai seorang penulis, sebagai seorang blogger, tentunya gue harus mempertegas identitas gue itu bukan? Dengan semangat baru, keyakinan baru. Semoga yang gue inginkan dapat tercapai dan gue nggak ngulangin kesalahan-kesalahan yang udah gue lakukan.

Mungkin dari kalian yang membaca tulisan gue kali ini, ada yang pernah ngalamin hal yang sama dengan gue? Gue Cuma pengen bilang, ini saatnya kita berubah. Ini saatnya kita mengeluarkan segala potensi yang ada dalam diri kita. Terkadang, banyak kesempatan yang lewat di depan kita, tapi kita biarin gitu aja. Akhirnya sia-sia, dan penyesalanlah yang kita dapat. Ini saatnya untuk BERUBAH. Jangan lagi ada yang namanya malas-malasan. Jangan lagi ada kesempatan yang kita biarin dan hilang gitu aja. Ini saatnya kita membuktikan diri. Ayo tunjukkan siapa kita. Berkaryalah, dan teriakkan pada dunia, INI AKU DENGAN KARYAKU!

“Hey kawan. Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya takut. Takut tuk mencoba dan gagal, tapi... hey kawan. Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpi. Mimpi untuk menjadi berarti. Karena harus kita taklukan, bersama lawan rintangan. Tuk jadikan dunia ini lebih indah. Tak perlu tunggu hebat untuk berani memulai apa yang kau impikan. Hanya perlu memulai untuk menjadi hebat raih yang kau impikan. Seperti singa yang menerjang semua rintangan, tanpa rasa takut. Yakini bahwa, kamu-kamu-kamu-kamu terhebat.” (Coboy junior)

 


Read More
Edited By Eva Erisa · Design By Seo Blogger Templates