Tuesday 21 July 2015

Memaknai Lebaran

Berlalulah sudah ramadhan
Sebulan berpuasa
Tiba syawal kita rayakan
Dengan rasa gembira
Anak muda dirantauan
Semuanya pulang ke desa
Ibu dan ayah keriangan
Bersyukur tak terkira~


Nah, Lebaran!
Hanya satu kata, namun penuh makna bagi seluruh umat muslim di dunia. Sebuah momen yang sangat ditunggu-tunggu, setelah sebulan penuh kita mensucikan diri, menjalankan ibadah di bulan suci yang penuh berkah, inilah saatnya, hari kemenangan!

Lalu, apasih makna lebaran itu?

Bagi kita, orang-orang yang jauh dari kampung halaman, terutama bagi para pelajar dan mahasiswa rantauan, salah satu tradisi wajib menjelang lebaran yaitu mudik. Ya, mudik! Pulang ke kampung halaman masing-masing, lalu merayakan hari kemenangan bersama keluarga dan teman-teman di kampung. Jadi, bisa gue bilang, salah satu cara memaknai lebaran yaitu dengan mudik, nah, dengan mudik, kita pulang kerumah masing-masing, melepas rindu dan berkumpul dengan keluarga serta orang-orang yang kita sayangi, itulah salah satu makna lebaran yang bisa kita rasakan.

Biasanya juga, di hari lebaran kita menginginkan segala hal yang baru-baru. Baju baru, rok baru, mukena baru, dan lain-lainnya. Nah, memang ini salah satu cara kita menyambut dan mensyukuri datangnya hari kemenangan. Maksud baju baru itu sendiri adalah simbol kembalinya kita ke fitrah setelah mensucikan diri di bulan ramadhan. Namun, jangan pula menyalahgunakan niat ya, sob. Jangan sampai terlintas niat untuk pamer lho, ya. Kan malah nggak baik jadinya =))

Nah, mudik udah. Baju baru udah juga.
Tibalah hari lebaran. Tibalah saatnya kita bersilaturahmi dan saling memaafkan. Ya, inilah makna lebaran yang sesungguhnya. Saling memaafkan.
Eits, jangan salah. Ini bukan perkara sembarangan, lho!
Menurut kalian, lebih mudah mana, minta maaf atau memaafkan?
Menurut gue lebih mudah minta maaf. Kenapa?
Coba aja perhatiin, menjelang lebaran atau pas lebaran, teman-teman lo pasti nyamperin lo, atau nge message lo, bilangnya kurang lebih kayak gini

“Bentar lagi lebaran, nih. Mohon maaf lahir dan batin yaa!”

Atau

“Gue banyak salah nih sama lo.. Maafin gue yak”

Nggak ada kan yang tiba-tiba datengin lo, atau ngirim pesan ko elo

“Lebaran bentar lagi, nih! Kesalahan-kesalahan elo udah gue maafin”

Yaa mungkin ada, tapi jarang banget kan?
Itulah bukti kalo perkara memaafkan ini bukan perkara gampang, sob. Maka dari itu, inilah makna lebaran yang sesungguhnya. Kita saling bermaaf-maafan dengan keluarga, teman-teman, dan yang lainnya. kita harus bisa memaafkan kesalahan orang-orang yang pernah berbuat salah dengan kita. Tentunya dengan ikhlas dan lapang dada ya, sob.
Lebaran juga merupakan kesempatan kita untuk menjalin silaturahmi yang sempat terputus. Kesempatan untuk bisa kenal keluarga lebih dekat lagi juga sih kalo menurut gue. Habisnya gue jarang kenal keluarga, kayak om, tante yang jauh-jauh. hehe. Jadilah momen lebaran ini untuk silaturahmi dan lebih mengenal lagi :D

Nah, maka dari itu nih, mumpung ini masih dalam suasana lebaran, gue pengen minta maaf ke kalian semua, kalau-kalau ada tulisan gue yang kurang berkenan di hati, maafin gue yaa. Karena gue hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan. Dan jangan khawatir, kesalahan-kesalahan kalian udah gue maafin kok. hihi :D Selamat hari raya 1436 H, Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin =)
Read More

Wednesday 15 July 2015

Menu Buka Puasa Menuju Akhir Ramadhan

Holaaaa! Bentar lagi lebaran, nih! Wah, nggak terasa ya kita hampir berada di penghujung ramadhan. Nggak terasa juga udah hampir sebulan kita menjalankan ibadah di bulan yang suci ini. Semoga segala amal ibadah yang kita lakukan di bulan yang penuh rahmat ini dterima oleh Allah SWT ya, aamiin :)

Nah, kali ini gue pengen cerita dikit nih tentang menu berbuka gue hari ini. Sebelumnya, gue pengen ngajak elo elo semua flashback dulu nih ke hari-hari awal di bulan ramadhan ini. Lo pasti setuju kalo gue bilang di awal ramadhan yang berhubungan dengan menu berbuka puasa lo pasti bakalan semangat banget. Hari masih pagi aja mungkin lo udah mulai mikirin menu apa untuk berbuka puasa nanti sore. 

"Nanti sore masak  apa ya untuk buka puasa? Ah nggak deh, beli lebih praktis kayaknya. Oke, kalo gitu ntar gue ke bazar ramadhan bakal beli risoles, siomay, kolak pisang, es buah, es rumput laut, bakso, pisang coklat, ayam bakar, ayam madu....bla..bla..bla.."

Kurang lebih pasti kayak gitu yang ada di pikiran lo. Iya kan? Ngaku aja deh! Kagak usah malu atuh sama gue.

------------------------------
Reader : Yaelah, bilang aja kalo itu elo!

Gue : Bukan! BUKAN GUE! SERIUS BUKAN! GUE BUKAN MALING JAMBUUUUU! Gue cuma anak rantauan yang pengen cepat-cepat mudik ke kampung halaman kok. Tanya aja sama mbah google kalo nggak percaya. Hiks. #mukamelas

Reader : ................
------------------------------
 
Oke, abaikan saja pembicaraan yang ngawur ini pemirsah -_- 

Tapi gue serius nih. Lo pasti pernah kepikiran kayak gitu kan? Rasa-rasanya lo pengen semua makanan yang ada di bazar ramadhan lo bawa pulang kerumah, ya kan?
Nah, habis itu apa? Apa makanan yang lo beli itu kemakan semua sama lo? Nggak kan? Tuh kan.. Ujung-ujungnya mubazir deh... 
Tapi ya gitu, makanan di bazar Ramadhan itu memang gak nahan kalo diliatin gitu aja.  Rasa-rasanya tuh kayak ada bisikan-bisikan ghaib yang berbisik 

"Mbak yang cantik, bawa aku pulang mbaaak! Aku nggak tahan disini. Mereka menyiksaku mbaaak. Aku dimasak di api yang panas sama majikanku mbakk!! Tolong! TOLOOOOONG!!!"

Yaa kurang lebih seperti itu. Kan nggak tega aja rasanya.

Jadi, yang mau gue bilang disini, kalo di awal puasa itu menu berbuka puasanya buanyak banget, nah gimana kalo menjelang akhir ramadhan? Apakah masih seperti itu? 
Yah, kalo gue sih udah nggak sesemangat dan seantusias di awal ramadhan dulu, kalo sekarang mah apa adanya aja. Seperti menu berbuka gue hari ini nih. 
Awalnya gue bingung mau masak apa, buka kulkas, bahan makanan tinggal dikit doang. Paling yang masih ada beberapa sayuran aja. 


Nah, inilah dia beberapa sayuran yang tersisa di kulkas gue. Oiya, ada satu lagi, tempe. Lupa gue fhotoin :v
Melihat beberapa bahan makanan ini, gue jadi mikir keras. Eh, nggak keras-keras banget, sih. hehe
Tiba-tiba aja ada bola lampu bersinar terang banget diatas kepala gue. Hei, gue tau apa yang akan gue masak."Nasi Goreng Spesial ala Chef Eva"  
Waktu gue mau mulai masak, itu kira-kira udah sekitaran jam setengah 6. Gue pun mulai nyiapin bumbu untuk masak nasi gorengnya. Setelah bumbu pelengkap lainnya gue temukan di dapur, gue pun memulai persiapan buat masak nasi goreng ini, ya gue masak seadanya aja. Pertama, potong-potong dulu sayurannya, kurang lebih jadi begini setelah di potong-potong alias diiris iris.

Potong-potong dulu sayurannyaaa :v
Step-step selanjutnya lupa gue fhotoin, bukan lupa sih, lebih ke nggak sempat sebenarnya. Soalnya udah jam 6. hehehe
Pokoknya ya seperti proses masak memasak nasi goreng biasanya, setelah semua bumbu dan sayuran ready, hidupin kompor, panasin minyak goreng, tumis bumbu dan sayuran, lalu masukkan deh nasinya. Nah, aduk-aduk hingga bumbu merata. Kemudian angkat dan sajikan. Selesai dehhh.
Nah, gimana penampakan nasi goreng yang gue buat dengan bahan-bahan seadanya ini? Ini diaaaa :)

This is it! Nasi Goreng Spesial ala Chef Eva ^_^ 
 Yaaa, walaupun dengan platting seadanya, karena sebetulnya gue nggak jago-jago banget masalah hias menghias masakan. Tunggu gue ikutan master chef dulu kali ya. Dan yah, sepertinya itu hanya mimpi. Hahaha :D

Alhamdulillah, walaupun hanya dengan masakan sederhana ini, gue sekeluarga tetap bisa makan dengan nikmat dan lahap. Itu artinya Allah masih memberi rahmatnya kepada kami sekeluarga. Ya, menurut gue ini termasuk rahmat dari Allah yang sangat teramat gue syukuri. Karena gue yakin, kalaupun makanan yang tersedia itu banyak, terlihat lezat dan mewah, namun ketika kita memakannya terasa tidak nikmat dan terasa hampa, seakan-akan ada sesuatu yang hilang. Itu berarti rahmat Allah tidak menyertai kita. Jadi, gue sangat sangat bersyukur dengan rahmat dan anugerah -Nya yang telah diberikan kepada gue sekeluarga di penghujung ramadhan ini. 

Oke, itu dia sedikit cerita gue hari ini. Kalau kalian, apa menu berbuka puasa hari ini? :) Yuk coret-coret di kolom komentar :D
Read More

Tuesday 14 July 2015

Semangat Baru Dari Seorang Blogger 'Nggak' Jadi


Hai! How your days? Happy? Or sad? I hope that you always be happy. Pagi ini waktu gue liat blog gue, agak miris rasanya, ngeliat postingan di tahun ini cuma ada 2 postingan. What? 2? Iya emang cuma ada 2, D.U.A! Duaaaaaaaaaa!!!!! OMG! Bukan Cuma itu, kalo gue liat postingan gue di tahun-tahun yang lalu pun, sepertinya kata "mengerikan" bisa gue pakai kali ya.  This is a bad fact guys :(

This is totally because of me, my mistake, gue masih malas-malasan nulis, gue belum bisa ngilangin sifat malas gue, dan gue belum bisa konsisten ngeblog. Hiks :’(

Sekarang, gue jadi bertanya-tanya pada diri gue sendiri, apakah gue masih bisa disebut sebagai seorang “blogger” dengan keadaan blog yang bisa disebut ‘miris’ kayak gini?

Rasanya gue malu banget, sebagai seseorang yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang “blogger”, namun, untuk meluangkan waktunya untuk sekedar menulis saja tak bisa. Meluangkan waktu untuk sekedar blogwalking ke teman-teman blogger lain aja gue udah nggak pernah lagi. Is it a blogger? I think no :( so, who am I? Apa gue hantu? Apa gue blogger 'nggak' jadi? Datang sekali dua kali, terus hilangnya setahun?

Actually, kalo memang gue pengen konsisten, gue merasa gue bisa. Ya, gue pasti BISA. Hanya saja, rasa malas selalu datang menghantui gue, dan sayangnya gue sama sekali belum bisa melawannya.

Gue bener-bener malu, gue pernah bilang, kalo gue hobi nulis. Tapi lagi-lagi kenyataannya jauh berbeda. Disaat teman-teman yang lain udah mulai muncul dengan karyanya masing-masing, apa yang gue lakuin? I do nothing!

Ya. Gue selalu menyia-nyiakan waktu. Walaupun terkadang gue tahu betul, di satu waktu, selalu ada yang bisa gue kerjakan, tapi apa? Gue selalu bilang nanti. Nanti aja, nanti pasti gue kerjakan. Pasti selesai kok. Nyatanya? Memang sebagian ada yang gue kerjakan, tapi ujung-ujungnya gue bakalan terburu-buru, ngejar waktu, ngejar deadline. Akhirnya yang gue kerjakan hasilnya nggak maksimal. Bahkan jauh dari kata maksimal. Sebagian lagi? Nggak gue kerjakan sama sekali. Itulah bodohnya gue yang selama ini nggak bisa menghargai waktu. Nggak pernah sadar dengan agungnya kekuatan waktu.

Gue juga nggak tau pasti apa yang membuat gue menjadi nggak pernah punya waktu untuk nulis lagi. Jadwal kuliah yang padat? organisasi yang gue ikuti? atau faktor lainnya? Ah entahlah. Ini benar-benar menjadi renungan buat gue. Gue jadi mikir lagi, apa benar gue memang suka nulis? hobi nulis? Tapi kalau iya, pastilah gue bisa tetap menulis ditengah aktivitas gue yang lainnya. Pastilah gue bisa meluangkan waktu untuk hal yang gue sebut sebagai "hobi", dan tentunya gue akan dengan senang hati melakukannya.

Gue pernah yakin, dengan “tulisan” kelak orang-orang akan mengenal gue. Tapi nyatanya? Gue nggak pernah memberikan usaha terbaik untuk membuat keyakinan gue itu menjadi kenyataan. Setiap ide yang gue punya, setiap ide yang muncul di otak gue, gue biarin gitu aja, tanpa gue tulis. Akhirnya apa? Ide itu menguap. Hilang entah kemana.

 Waktu yang udah terbuang karena kemalasan gue mungkin memang nggak akan pernah kembali, tapi gue akan buat waktu gue kedepannya nggak akan terbuang sia-sia lagi. Sekarang gue nyesal, apakah udah telat? Gue harap belum. Karena gue yakin akan selalu ada jalan bagi orang-orang yang mau berusaha. Bagi orang-orang yang mau bangkit dari kesalahan masa lalu dan memperbaikinya. Sekarang gue sadar, kalo gue memang mau punya sebuah karya, dan kelak dikenal banyak orang karena karya gue itu, gue harus berusaha lebih keras. Bahkan gue harus berusaha dua kali lebih keras dibanding orang kebanyakan. Dan inilah saatnya. Gue akan berusaha membuat semua mimpi-mimpi gue menjadi nyata. Kalo gue pengen dikenal sebagai seorang penulis, sebagai seorang blogger, tentunya gue harus mempertegas identitas gue itu bukan? Dengan semangat baru, keyakinan baru. Semoga yang gue inginkan dapat tercapai dan gue nggak ngulangin kesalahan-kesalahan yang udah gue lakukan.

Mungkin dari kalian yang membaca tulisan gue kali ini, ada yang pernah ngalamin hal yang sama dengan gue? Gue Cuma pengen bilang, ini saatnya kita berubah. Ini saatnya kita mengeluarkan segala potensi yang ada dalam diri kita. Terkadang, banyak kesempatan yang lewat di depan kita, tapi kita biarin gitu aja. Akhirnya sia-sia, dan penyesalanlah yang kita dapat. Ini saatnya untuk BERUBAH. Jangan lagi ada yang namanya malas-malasan. Jangan lagi ada kesempatan yang kita biarin dan hilang gitu aja. Ini saatnya kita membuktikan diri. Ayo tunjukkan siapa kita. Berkaryalah, dan teriakkan pada dunia, INI AKU DENGAN KARYAKU!

“Hey kawan. Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya takut. Takut tuk mencoba dan gagal, tapi... hey kawan. Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpi. Mimpi untuk menjadi berarti. Karena harus kita taklukan, bersama lawan rintangan. Tuk jadikan dunia ini lebih indah. Tak perlu tunggu hebat untuk berani memulai apa yang kau impikan. Hanya perlu memulai untuk menjadi hebat raih yang kau impikan. Seperti singa yang menerjang semua rintangan, tanpa rasa takut. Yakini bahwa, kamu-kamu-kamu-kamu terhebat.” (Coboy junior)

 


Read More
Edited By Eva Erisa · Design By Seo Blogger Templates