Monday 24 August 2015

Merdeka?

Source : Google
7 hari yang lalu, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015, genap 70 tahun usia bangsa yang katanya sudah 'merdeka' ini. Sorak sorai dan gemuruh kegembiraan terdengar dari seluruh penjuru negeri. Status-status tentang kemerdekaan ramai diperbincangkan di facebook, twitter, instagram, dan seluruh media sosial lainnya. Semua orang larut dalam gagap gempita 'kemerdekaan' ini. 

"Dirgahayu Indonesiaku, Sekali merdeka tetap merdeka!" begitu kata mereka lewat media sosial. Ah, semua orang benar-benar merasa gembira.

Tetapi, dibalik semua kegembiraan itu, masih ingatkah kita pada perjuangan para pahlawan 70 tahun lalu? Ingatkah kita kepada mereka yang rela mengorbankan nyawa mereka di medan pertempuran? Kepada para pahlawan yang telah menyumbangkan hasil pemikiran mereka yang luar biasa? Tahukah kita nama-nama para pahlawan pejuang kemerdekaan? para pahlawan revolusi? Soekarno, Jenderal Sudirman, Ahmad Yani, Soepomo, Soetomo, Cut Nyak Dhien dan masih banyak lagi para pejuang lainnya yang jika disebutkan satu-persatu entah akan seperti apa banyaknya. Kemudian, apa kita tahu apa yang mereka lakukan demi memerdekakan bangsa ini dari penjajahan bangsa asing? Pertanyaan ini juga gue tujukan untuk diri gue sendiri. Gue malu, katanya kita merayakan kemerdekaan, tapi untuk sekedar mengingat apa yang dilakukan para pahlawan dulu pun tak kita lakukan sama sekali. 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya" Begitu kata Soekarno di salah satu pidatonya. 

Bagaimana cara bangsa ini menjadi besar jika untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan saja tidak bisa? Ketika upacara memperingati hari kemerdekaan, bukannya serius malah bermalas-malasan dan bersikap acuh tak acuh. Banyak juga yang mengeluh, panas lah, capek lah, ini lah, itu lah. 
Hei! Ini baru sekedar upacara. Kita hanya disuruh berdiri dan mengikuti upacara dengan baik. Kita tidak disuruh terjun langsung ke medan pertempuran, menumpahkan darah seperti para pahlawan terdahulu. 

Sungguh ironis memang. Kita saat ini tinggal duduk manis menikmati hasil jerih payah para pahlawan. Tidak seperti mereka yang dulu harus kerja paksa, dibantai dirumah sendiri, tersiksa di negeri sendiri. Sayangnya masih banyak anak negeri yang tidak peduli akan hal ini.

Sudah 70 tahun Indonesia merdeka, kata mereka.
Merdeka? Apa iya negeri ini sudah merdeka? Apa benar negeri tumpah darahku ini sudah sepenuhnya lepas dari 'penjajahan'?
Penjajahan apa? Belanda? Jepang? Ya, memang sudah. Kita memang sudah merdeka dari penjajahan bangsa asing.
Tapi dari penjajahan bangsa ini sendiri? BELUM. Sama sekali belum. Rakyat di negeri ini masih terjajah. Terjajah oleh bangsanya sendiri. 

Soekarno pernah berkata
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".

Jika dilihat realita kehidupan di Indonesia saat ini, memang jauh dari yang namanya 'merdeka'.
Ya, memang di kota-kota besar seperti Jakarta, yang akan kita lihat hanya kemegahan dan kemewahan. Tapi sungguh, bagaikan topeng, gambaran kemewahan itu menutupi pedihnya kehidupan jutaan rakyat miskin di negeri ini.

Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Lihat lingkungan tempat tinggal mereka. Lihat gubuk reot itu. Lihat apa yang mereka lakukan demi bertahan hidup. Lihat perjuangan mereka untuk pergi menuntut ilmu ke sekolah. Itukah yang disebut dengan 'merdeka'?  Ditengah krisis moral yang melanda negeri ini. Kelaparan dimana-mana. Yang miskin bertambah miskin, sedangkan si kaya sibuk menambah pundi-pundi emas mereka. Disaat muda-mudinya hanya sibuk dengan masalah pacaran, ikut geng motor, datang ke klub malam, menghabiskan waktu tanpa tujuan yang jelas. Inikah yang dinamakan merdeka? INIKAH? Ya Allah, sungguh ingin menangis rasanya hati ini. 

Memang, untuk mencapai kemakmuran di negeri ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses dan waktu yang panjang. Namun, itu juga harus disertai dengan para pemimpin yang peduli, yang bertugas sesuai dengan tugas mereka. Bukan hanya numpang duduk di kursi jabatan tinggi itu. Bermegah-megahan namun lupa tugas berat yang sesungguhnya diembannya. Juga harus disertai dengan para penduduknya yang saling peduli. Yang mengerti akan makna "saling menghargai".

Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Source : Google
Namun, dibalik segala carut marut kehidupan di negeri ini. Gue tetaplah lahir di negeri ini. Di tanah yang penuh dengan kekayaan alamnya. Ya, gue tetaplah seorang anak Indonesia. Dan gue bangga akan hal itu. Gue percaya, masih banyak generasi muda yang peduli pada negeri ini. Masih banyak generasi muda yang ingin negeri ini berubah menjadi lebih baik lagi. Masih banyak prestasi dan pemikiran gemilang yang bisa membawa bangsa ini ke arah yang benar. 
Lihatlah senyum mereka, semangat mereka, tawa dan canda mereka. Damai rasanya hati ini. Terkadang makna kemerdekaan lebih dirasakan oleh mereka yang hidup dengan segala kesederhanaannya. Merekalah calon-calon pemimpin bangsa.

Ada 2 jenis pejuang di negeri ini.
Yang pertama yaitu para Pejuang yang bertempur langsung di medan perang, dan yang kedua yaitu para Pejuang yang berjuang melalui pemikiran dan ide-ide kreatifnya

Sudah 70 tahun sejak pembacaan proklamasi oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Dan inilah waktu kita. Waktu untuk kita para generasi muda untuk menyumbangkan pemikiran dan ide-ide kreatif untuk membangun negeri ini. Kelak kita akan menjadi pemimpin bangsa ini. Masa depan bangsa ini ada di tangan kita. 

"Berikan padaku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia" - Ir. Soekarno

Ya, kitalah yang akan mengguncangkan dunia.
Merdeka!

Read More

Wednesday 12 August 2015

Meet Up Sahabat (Part 1)



 

Pagi itu motor gue melaju ditengah keramaian dan hiruk pikuk orang-orang yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Waktu menunjukkan kurang lebih pukul setengah 9 waktu indonesia barat. Gue dan sahabat gue, fathimah sedang menuju ke sekolah gue dulu (MAN 1 Pekanbaru). Pagi itu gue memang udah ada janji dengan sahabat-sahabat gue. kami akan bersilaturahmi sekalian temu kangen juga, karena memang sudah lama sekali kami tidak pernah berkumpul lagi. Di postingan sebelumnya gue udah pernah cerita tentang sahabat-sahabat gue ini. Kalo lo belum baca, silahkan baca di sini. Yah, semenjak tamat SMA di tahun 2014 lalu, bisa gue bilang baru sekali kami berkumpul sebelum ini. Yaitu waktu liburan semester 1. Kami sempat ngumpul di taman kota, walaupun nggak lama, tapi udah cukup buat penghilang kangen. Tapi setelah itu? Kami nggak pernah dapat kesempatan untuk berkumpul lagi. Dan akhirnya, tibalah waktu yang tepat untuk kami, liburan semester 2. Oke, balik lagi ke cerita gue. Akhirnya gue dan fathimah sampai didepan sekolah. Dan ternyata belum ada orang. Fathimah langsung nelpon risa.

"Bla..bla..bla.. Ya pokoknya satu menit udah harus sampe ya!" Kata fathimah

"Oke" Kata risa. telpon pun ditutup

Satu menit berlalu. Risa tak kunjung datang. Gue hampir putus asa. Sepertinya risa telah melupakan janjinya (Lah, apa-apaan ini-_-)

Sepersekian abad menit kami menunggu, akhirnya risa datang. Ternyata bareng zizah.
Fathimah langsung ngomong

"Katanya satu menit sampee, ini udah berapa menit ichaaaa"

"Lah kapan icha bilang gituu" Jawab risa

"Tadiiii" jawab fathimah 

"Nggak adaaa" jawab risa nggak mau kalah
"Adaaa"

"Nggak!"

"Ada!" 

"Nggaaak fathimaah"

Terus aja gitu sampe si buta ngeliat si tuli mendengar si bisu ngomong. Oke sepertinya gue yang lebai. Maafkan
Kami pun memutuskan untuk menunggu yang lain. (Dea, anita, yola) karena kami berencana langsung kerumah dila, jadi dila nungguin dirumah aja. Ternyata nita bilang dia datangnya telat dan nyuruh kami langsung kerumah dila. 
Sementara dea dan yola belum bisa dihubungi sama sekali. Setelah berdiskusi panjang x lebar sama dengan luas persegi panjang, kamipun memutuskan untuk langsung menuju kerumah dila. Oke cus! kita kerumah dila.

Pas sampe rumah dila, kami langsung salaman sama dila dan mamanya. Kita disuruh masuk, terus kita masuk deh. Langsung duduk. Eh ternyata si dila udah nyiapin semuanya dimeja. Kue, air minum, lengkap deh. Cie segitunya nih si dila. Jadi terharu ih :')

Mamanya dila pun langsung mempersilahkan kami untuk memakan makanan yang telah dihidangkan. Kemudian kami ditinggal.
Nah, setelah itu si risa langsung ngambil kue yang ada di meja dan memakannya. Ralat deng, bukan cuma ngambil kuenya. Toples kuenya diangkat, dibuka, ditaro di paha, dan dengan polosnya dia langsung makan kuenya itu. Nah kami? cengo sebentar ngeliatin dia makan, abis itu ketawa ngakak deh.  Hahaha. Memanglah ya, kalo kita udah ketemu ya memang gitu, nggak ada jaim-jaimnya. xD
Ya, kitapun ngobrol ini itu, ini itu. Nggak lama ada motor masuk ke halaman rumah dila. Ternyata nita. 
Dan, lo tau? Penampilan nita udah jauh beda banget dari yang duluuu.
Pas nita masuk, kita langsung histeris. Terutama si risa tuh.

"Aaaaaa nitaaaaaa" 

"cieee nitaaaa"

"Ehemmm aniit"

kurang lebih kata-kata itulah yang keluar dari mulut kami. Dengan ekspresi lebay tentunya, si risa sampe berdiri, hampir lompat-lompat malah wkwk.

"Kyaaaaa" si nita juga ikutan histeris. Dia berdiri di pintu sambil kedua tangannya nutupin mulut gitu. Ngucapin salam, masuk, kemudian nyalamin kita satu persatu. Nita yang sekarang udah pake jilbab panjang, nggak kayak dulu lagi. Ciee ini nih baru bisa disebut 100% anak UIN. Lha, gue sama fathimah? Belum tobat-tobat juga kayaknya. Maklum lah ya, di jurusan kita, teknik sama agroteknologi, memang agak susah, hihi. (Alasan aja terus vaaa -_-")

Nah, kemudian kita ngobrol-ngobrol deh. Dan entah kenapa tiba-tiba aja kami malah ngomongin rok.

"Eh, semuanya pake rok, nih! icha doang yang nggak pake rok" kata fathimah (kalo nggak salah)

"Eh iya nih. Hayooo loh ichaa"

"Weh, icha nyasar sendiri, nih!"

"Kan kalian UIN siiih" Kata risa membela diri

"Dila nggak anak UIN tuh, dila UNRI tapi tetap pake rok"

"Hayooo ichaa"

Wahaha kami malah ngebully si risa.Ya memang waktu itu gue, fathimah, dila dan anita pada pake rok. Eh dia sendiri nyasar pake celana jeans. Ya resiko deh, kena bully wkwk. Habis itu ngobrol lagi, ngobrol lagi. Sambil nunggu dea juga, belum datang-datang dia. Nah, yola? Kami udah berusaha nelpon dia. Tapi nomornya nggak aktif, nelpon kakaknya juga nggak diangkat :(

Balik lagi ke dea, karena belum datang juga akhirnya gue inisiatif buat nge-bm dia. Pas mau nge-bm eh dia udah ngechat duluan di grup bbm kami.

Katanya "Dah pada ngumpul dimana?"

gue jawab "Kami udah dirumah dila de, sinilah langsung"

Waktu itu sih gue kirain si dea udah sampe depan sekolah. Eh ternyata oh ternyataaa, lo tau dia bilang apa?

"Abis tu kemana? Awak baru mau siap-siap pergi"

PLETAK!
Dasar nih si dea xD
Akhirnya kami suruh dia langsung ke rumah zizah aja. Soalnya kami juga udah mau cau kerumah zizah. 
Kami pun pamit ke mamanya dila dan langsung menuju rumah zizah di jalan kayangan, gang kayangan. keren (y)

Dijalan gue, fathimah, anita dan dila terpisah sama risa dan zizah. Mereka malah ngambil jalan yang jauh (0.0)
Dan akhirnya gue nyampe duluan daripada risa dan zizah (yang punya rumah). Tak lama, risa dan zizah sampe juga. Kamipun masuk, salaman dulu ke mamanya zizah. Habis itu si zizah langsung nyuguhin kue-kue, kebanyakan kacang-kacangan, dikasih minum juga. Dengan lahapnya kita pun memakan kue-kue itu. Kemudian mamanya zizah datang lagi, lo tau bawa apa? Salalauk! Demi apaa itu kesukaan gue banget <3
Tapi ada yang kurang, nih. Nggak ada saos, nggak ada cabe rawiiit. Ah hampa hidup gue maak~
But, seperti mendengar jeritan hati gue, mamanya zizah datang lagi nawarin saos sambal. YES YES YES! Teriak gue. Dalem hati sih, bahaha xD
Kita pun makan lagi, tambah lahap. ya terutama gue xD
Eh habis itu ternyata masih ada makanan yang disiapin zizah. Buah pepaya! Yeay. Zizah pengertian banget dah. Kita makan lagi, dengan lahap pastinya. Gue kira udah habis tuh, ternyataaa mamanya zizah ngomong dari belakang, 

"mau pecel nggak? Ini ada pecel loh.."

What? masih ada lagi rupanya menunyaa. Awalnya sih kami nolak. Tapi ujung-ujungnya tetap dikeluarin juga tuh makanan sama si zizah. Ya tetap ludeslah sama kami, haha :D 
Yang nyiapin pecelnya zizah sama risa. Kami mah nunggu aja diruang tamu. Sempat selfie-selfie malah :v

Ini Anitaaa :D
Fathimah (jilbab hitam) sama Dila(jilbab dongker) lagi ngapain nih hayooo
Etek etek pembawa pecel pun tiba xD (risa dan zizah)
Eak selfie dulu :v (paling depan fathimah)

Lagi :v (Paling depan gue)

Masih selfie juga :v (paling depan dila)
Baru mau makan, eh si Dea datang. Ternyata Dea pake celana, nggak pake rok. ada deh temennya si risa :D
Sip, zizah ngambil pecelnya 1 piring lagi untuk si dea. Ternyata pecelnya pedas, gue sih suka. Enak soalnya.
Sampai-sampai banyak yang bilang

"Wah, dijual laris nih zah"

"Buka warung aja zah"

"Iya, enak nih. pedes-pedes gimana gituu"

Eh, si risa malah nyeletuk

"Iya laris, tapi bakalan rugi. Lontongnya sebanyak apa mi nya sebanyak apa dikasih sama zizah ntar"
Hahaha, ya kami ketawa aja.
Yang kasihan tuh si dila, dia kan dari dulu nggak tahan sama yang pedes-pedes. Lah kepedasan deh jadinya. 

Pecelnya habis, kenyang deh kaminya. Oke, untung nggak ada menu tambahan lagi. Oleh karena itu, kami langsung pamit deh ke mamanya zizah, langsung ke tempat berikutnya. Yaitu rumah anitaa!

Di antara kami, rumah nita adalah rumah yang terjauh. Dulu sih gue pernah kerumahnya, memang jauh. Gue juga nggak terlalu ingat sama jalan kerumahnya nita. Abis banyak banget belok-beloknya. Kan gue pusing ngingatnya hehe. 

Kita pun berangkat. Oke, mulai jalan nih. Nggak terasa udah lama juga dijalan nggak berhenti-berhenti. Akhirnya berhenti sebentar, risa mau ngisi minyak motornya. Habis itu lanjut jalan lagi. Lama kelamaan, kok nggak nyampe-nyampe ya? Oh kayaknya bentar lagi, deh. Udah lewat kuburan nih, udah lewat pertigaan juga nih, udah lewat jembatan juga. Aah kok nggak nyampe-nyampe sih? Seingat gue habis jembatan udah deket deh. Eh rupanya masih harus luruuuus terus lagi. Dan akhirnyaa, sampe juga. Huft capek juga ya. Perasaan gue kok jalan kerumahnya nita makin jauh gitu ya. haha. Gue jadi kepikiran. Jarak rumah nita ke kampus tuh jauuuuh banget loh. Hebat nita bisa tahan tiap hari bolak balik gitu :')

Okee, kita pun masuk kerumah nita. Dimeja udah banyak banget nih kue. Ada rambutan jugaaa. hore! Terus nita kebelakang, ngambil fanta. Yeay. Si risa semangat banget. Dia yang mau nuangin. Dia pun nuangin ke satu gelas. Ebusyet dah! dikit amat chaa. Dikira lagi di korea kali ya. Mana cukup atuh beberapa tetes gitu doang ._.
Eh dianya malah nyengir, abis itu nuangin fantanya lagi. Laaah sekarang mah malah kepenuhan atuh chaa. Akhirnya dia pun nuangin setengah-setengah aja ke gelas selanjutnya. Si dila nggak suka fanta, minta dikit aja. Dea sama sekali nggak mau nyobain. Gue cukup setengah gelas aja deh. Gue lanjut makan rambutan. Enaak. 
Pas giliran zizah mau makan rambutannya, eh dianya nggak pande buka rambutannyaa. Akhirnya diajarin dulu. Eh, cara makannya nggak pande juga rupanya. Wah, ada-ada wae mah si zizah. 
Habis itu dia bilang

"Ya maklum, zizah kan nggak punya kebon rambutaan"

Walaah zah, emangnya kalo mau rambutan mesti ada kebun dulu yaa? Banyak atuh dipasar. Kalo gitu berarti gue mesti nanem pohon stobeli sama anggur nih didepan rumah kalo mau nyobain, hoho.

Yak, akhirnya kita ngobrol-ngobrol dulu, sampai akhirnya memutuskan untuk segera cau kerumah risa.
Dan okeeee, cerita gue kali ini sampai disini dulu. Nantikan cerita dirumah risa, dea, fathimah dan dirumah gue di postingan selanjutnya yaaa. Byee ^_^



Read More

Monday 10 August 2015

New in Pekanbaru : Sop Duren Lodaya

Sop Duren Lodaya

Ada yang baru nih di Pekanbaru! Kulitnya berduri, daging buahnya lembut. dicampur es seger banget. Yap! Duren, Sop Duren Lodaya. 
Sop Duren Lodaya sudah resmi hadir di Pekanbaru sejak tanggal 7 Agustus 2015.
Lokasinya di Jl. HR Subrantas No 53, Panam.(Deretan rumah sakit awal bros, disamping Dalimo Jaya Motor)

Mungkin kalian udah ada yang tau tentang Sop Duren Lodaya ini. Sop Duren Lodaya udah terkenal banget di Indonesia. Gimana nggak terkenal coba? Sebelum grand opening cabang di Pekanbaru, sebelumnya udah ada 23 cabang Sop Duren Lodaya yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Tambah cabang yang di Pekanbaru ini, jadi 24 deh. Banyak banget kan? Ya, sebenarnya sih Sop Duren yang satu ini udah nge-hits banget sejak kemunculannya di tahun 2013 lalu. Hal ini dikarenakan keunikan dan kualitas rasa dari Sop Duren Lodaya ini. Ditambah lagi dengan bahan-bahan premium serta buah durian pilihan yang selalu menjadikan menu-menu di Sop Duren Lodaya menjadi lebih istimewa. 

Nah, kebetulan hari ini, tanggal 9 Agustus 2015, gue dan sahabat gue berkesempatan untuk mengunjungi cabang baru Sop Duren Lodaya di Pekanbaru ini. Oh iya, Sop Duren Lodaya ini buka mulai jam 12 siang sampai jam 12 malam. Tadi itu gue sampai di sana sekitar jam 12 siang. Ya, jam 12 tepat. Pas gue datang sih, karyawan-karyawannya masih ngatur posisi tempat duduknya. Begitu lihat kami datang, karyawannya langsung mempersilahkan kami duduk ke tempat yang telah dirapikan. Kesan pertama gue pas sampai ke tempat ini yaitu, karyawannya ramah-ramah. Mantap

Kenapa gue memilih datang tepat disaat Sop Duren Lodaya ini baru dibuka? Karena kalo datangnya lambat, tempat ini bakalan rame banget. Ya gue takut nggak dapat tempat duduk, dan takut kehabisan stock juga :D Maklum, masih dalam suasana Grand Opening, yang datang rame banget. Malahan katanya di hari pertama, pas malem stocknya udah habis, ludes tak bersisa. Pas malam minggu kemarin juga pas teman gue lewat disitu katanya rame banget. Wah memang keren ini tempat.

Nah, setelah kami duduk, tak berapa lama kemudian, salah satu karyawannya pun datang nyamperin kami dan memberikan daftar menu. Mbaknya bilang ke kami supaya kami lihat-lihat daftar menunya aja dulu, sambil nunggu apa gitu katanya tadi yang mau disiapin. Gue lupa. Akhirnya kami lihat-lihat daftar menu dulu, dan si mbaknya ninggalin kami. Padahal sih gue pengennya langsung pesan. Tapi ya mau gimana lagi. Sepertinya ada beberapa persiapan yang belum siap. Gue maklumin. 
Oh iya, kita juga dikasih dua botol air mineral kecil. Dan ini gratis. 
Beberapa saat kemudian, mbaknya datang lagi dan bertanya tentang pesanan kami. Kamipun memesan "Sop Duren Brownies+Strawberry" porsi Mabook. Ya ada dua porsi berbeda yang bisa kita pesan Yaitu 'Pass' dan 'Mabook'. Pass artinya cukup. Ukuran tempatnya lebih kecil dibanding Mabook. Mabook lebih banyak 30% dari Pass. Berhubung lagi laper banget, sebenarnya ada menu lain yang mau kami pesan. Yaitu batagor dan siomay. Tapi sayang banget, kata mbaknya stocknya lagi habis. Yah, kecewa. 
Tapi nggak apa-apa deh. Toh tujuan utama kami datang pengen ngerasain gimana lezatnya si Sop Durian kok. Yaudah, kamipun nunggu pesanan kami sambil ngobrol-ngobrol santai. Disaat kami menunggu pesanan, mbaknya datang lagi. Terus mbaknya bilang, kalau hari kedatangan kami ini adalah hari terakhir Sop Duren Lodaya menawarkan penawaran spesial, yaitu diskon 50% dengan syarat Follow instagram @sopdurenlodaya, selfie di tempat, share dan tag ke akun intagram @sopdurenlodaya. Yeayy!

Kurang lebih 10 menit kemudian, pesanan kamipun datang. Horee
Pas lihat pesanan kami, Wow! Browniesnya gede :D 

Ini dia Sop Duren Lodaya Brownies+Strawberry

 Gambar diatas adalah penampakan dari Sop Duren yang kami pesan. By the way, itu udah dicolek duluan sebelum difhoto, habisnya nggak tahan pengen nyobain xD (maafkan). Seperti yang terlihat di gambar, menurut gue browniesnya gede :D terus potongan strawberry nya pas lah. Ada parutan kejunya juga diatasnya. Daging durennya lembut banget. Manis. Es batunya disini udah pas sih menurut gue, nggak kebanyakan dan nggak terlalu sedikit juga. Udah sinkron lah sama porsi durennya. Akhirnya gue makan, dan-ludes-. Iya, ludes.  Dan entah kenapa gue kenyang loh jadinya :v
Yaaa, overall, I like it! Enaaak soalnya :D

Untuk menu-menu lainnya masih banyak juga loh. Ada sop duren buah, sop duren oreo, dan masih banyak lagi. Selain itu ada menu main coursenya juga, seperti nasi goreng, sate padang, dan lain-lain. Untuk minuman juga banyak looh.

Oiya, mengingat kita bakalan dapat diskon, disaat makan tadi kita juga udah sempat selfie dan share fhotonya ke instagram. Sewaktu pembayaran, whoaa beneran dapat setengah harga! Horray! Makasih Sop Duren Lodaya.



Nah, gimana? Berminat untuk datang kesini? Buat kalian durian lovers, Sop Duren Lodaya ini recommended banget deh! Pokoknya harus nyobain yaaa :))
Daaaan kalau mau tau lebih lanjut tentang Sop Duren Lodaya, silahkan follow instagram, twitter dan path mereka di @sopdurenlodaya
Sekian postingan kali ini, sampai ketemu di postingan selanjutnya ^_^




Read More

Sunday 9 August 2015

Best Friends Never Die


Sudah satu tahun kami berpisah. Kami mulai memilih jalan kami masing-masing. Berpisah untuk mengejar cita-cita dan impian kami. Berpencar ke berbagai penjuru yang berbeda. Kami memang berbeda. Kami punya jalan dan cara kami masing-masing untuk mencapai kesuksesan itu. Cerita yang akan kami ceritakan ke anak cucu kami kelak pun akan berbeda juga. Namun, ada satu kisah yang sama, yang kelak akan kami ceritakan. Cerita tentang persahabatan kami. Ya, kali ini gue ingin bercerita tentang sahabat-sahabat gue. Sahabat yang mulai gue kenal sejak zaman SMA dulu. 

Fathimah Azzuharoh
Dea Kartika
Nurfadhilah
Anita Pertiwi Putri
Risa Annisa
Yola Adria


Merekalah orangnya. Salah satu orang terbaik yang pernah ada di hidup gue. Menemani masa-masa SMA gue dengan banyak warna. Nggak Cuma warna kebahagiaan, bahkan mereka ada untuk gue di masa-masa terkelam gue. Rata-rata gue udah kenal sama mereka sejak kelas 1 SMA, namun kami mulai akrab sejak menginjak kelas 2 SMA. Saat itu kami berada di kelas yang sama, yaitu kelas XI IPA Cendikia 2. Dikelas inilah, gue mulai mengenal mereka secara lebih dekat. Entah kenapa, saat itu keakraban kami mulai terjalin. Walaupun beberapa dari mereka udah ada yang gue kenal sejak kelas X, tapi ini beda. Kita lebih sering barengan. Yaa mungkin diluaran sana ada yang menyebut hal ini dengan istilah “geng” atau apalah itu namanya. 

Bagi gue itu nggak penting. Apapun mereka menyebutnya, yang pasti menurut gue, kita semua pasti punya teman-teman yang lebih dekat dengan kita dibanding yang lainnya. Teman-teman yang membuat kita ‘lebih’ merasa nyaman. Dan ya, inilah yang gue rasakan ketika bersama mereka. Rasa nyaman. Selalu jadi diri gue sendiri didepan mereka. Gak perlu pura-pura, nggak perlu jadi orang lain. Hari-hari di kelas 2 SMA pun kami lewati bersama-sama. Tak terasa, kamipun menginjak kelas XII (3 SMA). 
Saat itu yang membuat gue sedikit kecewa, karena kelas kami diacak lagi. Dan yang lebih menyebalkan lagi, kami semua terpisah-pisah. Kami ditempatkan di kelas yang berbeda-beda. Awalnya, gue berpikir kita bakalan mulai pisah. Tapi ternyata nggak. Walaupun waktu barengan jad lebih dikit, kami tetap bisa ngumpul bareng. Ketawa bareng, becanda bareng. Dan masih banyak bareng-bareng yang lainnya lagi.
Oiya, ada satu orang lagi yang belum gue sebutkan. 

Azizah Adlina

Dia memang nggak pernah satu kelas dengan gue. Kami pun beda jurusan. Gue dan yang lainnya jurusan IPA, dan zizah IPS. Awalnya dia teman baiknya risa. Dia sering ngumpul bareng kami. Dan akhirnya dia pun menjadi bagian dari sepenggal kisah persahabatan kami.
Sampai akhirnya tibalah saat kelulusan kami. Di satu sisi gue senang karena telah berhasil menamatkan jenjang pendidikan di SMA, yang berarti gue bakalan lanjut ke jenjang selanjutnya. Jenjang yang membuat gue tidak menjadi ‘siswa’ lagi, tapi ‘mahasiswa’. Disisi lain, gue bakalan pisah sama sahabat-sahabat gue. Dan itu jelas membuat gue sedih. Apalagi sejak kuliah kita jadi sering ketemu. Dila dan yola kuliah di unri. Gue, dea, fathimah, anita dan azizah kuliah di uin suska. Risa udah pergi merantau ke Solo. Itupun kami pada beda-beda jurusannya. Jadi, walaupun gue, fath, dea, nita dan zizah satu universitas, tetap aja susah dan jarang banget ketemu dikampus. 

Yah, akhirnya kita Cuma kontak-kontakan lewat media online. Bbm, facebook, instagram. Ya mau gimana lagi. Waktu dan jarak membuat kami susah untuk bertemu. Sampai akhirnya waktu itu ada kesempatan. Libur semester 1. Risa juga balik ke pekanbaru. Jadinya kita bisa ngumpul sebentar di taman kota. Ya, waktu itu rasanya bentar bangeet. Karena takut kesorean akhirnya kami pulang.
Dan yang baru-baru ini Alhamdulillah kami bisa ngumpul lagi. Ya pas liburan kuliah semester 2 ini. Hari itu agendanya kami silaturahmi. Mumpung masih dalam suasana lebaran dan kue lebaran dirumah juga belum habis. Ya akhirnya kita keliling-keliling. Kerumah dila, zizah, nita, risa, dea, fathimah, dan terakhir kerumah gue. Yola gimana? Ya, yola nggak bisa ikutan ngumpul waktu itu. Nggak ada kabar sih sebenarnya :( Jadi yang ngumpul Cuma ber-7. Mungkin di post selanjutnya gue bakan ceritain gimana serunya pertemuan kami yang ini.

Oke, jadi yang pengen gue bilang di tulisan gue kali ini yaitu, walaupun kami jarang ketemu karena kegiatan dan kesibukan masing-masing, kontak-kontakan juga jarang, tapi pada akhirnya kita bakal tetap ketemu lagi. Ngumpul bareng lagi. Seru-seruan bareng lagi, Lo tau kenapa? karena kita sahabat. We are best friends. And best friends never die.
Read More
Edited By Eva Erisa · Design By Seo Blogger Templates